Korban Banjir di Brasil hingga Junta Myanmar Diduga Bunuh Pastor
Korban meninggal banjir bandang di Brasil tercatat sudah 20 orang merupakan salah satu berita yang jadi sorotan pagi ini.
Begitu pula junta militer Myanmar diduga bunuh pastor di negara tersebut.
Berikut tiga berita yang terangkum dalam kilas internasional Indonesia.com Rabu (29/12) pagi ini:
Korban tewas akibat banjir dan hujan lebat, yang melanda negara bagian Bahia, Brasil, sejak November, naik menjadi 20 orang. Selain itu, persediaan vaksin Covid-19 pun rusak akibat terendam air.
Banjir yang meningkat selama akhir pekan lalu menyebabkan dua bendungan jebol dan membuat 62.800 orang mengungsi.
Pemerintah negara bagian Bahia, dalam sebuah pernyataan Senin (27/12), menyebut setidaknya 358 orang terluka akibat banjir yang berdampak terhadap 470 ribu orang yang tinggal di 116 kota itu.
Amerika Serikat memerintahkan sebuah kapal induk untuk tetap berada di Mediterania dalam upaya untuk meyakinkan Eropa di tengah kekhawatiran Rusia akan menyerang Ukraina.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk USS Harry S Truman untuk tetap berada di wilayah tersebut dan menunda perjalanan selanjutnya yang dijadwalkan ke Timur Tengah.
“Perubahan jadwal mencerminkan perlunya kehadiran yang gigih di Eropa, dan diperlukan untuk meyakinkan sekutu dan mitra kami tentang komitmen kami untuk pertahanan kolektif,” kata seorang pejabat pertahanan AS, dikutip dari AFP.
Setidaknya lima pastor tewas dibunuh dan empat lainnya ditahan oleh junta militer Myanmar sejak kudeta berlangsung pada Februari lalu.
Selain menyasar pejabat sipil dan aktivis, berbagai tokoh publik yang kedapatan menentang kudeta juga ikut menjadi target penangkapan junta militer, termasuk pemuka agama seperti pastor.
Wakil Eksekutif Direktur Kelompok Hak Asasi Manusia di negara bagian Chin, Salai Za Op Lin, mengatakan sebagian besar pendeta yang menjadi korban berasal dari kota Kanpetlet, Mindat, Matupi dan Thantlang.
(tim/bac)