Kota Ini Dinobatkan Jadi yang Paling Hijau di Dunia
Jakarta, Indonesia —
Sebuah kota di Amerika Selatan disebut menjadi kota paling hijau di dunia, kota metropolitan yang paling menyediakan ruang terbuka hijau dan alami di antara sesaknya bangunan beton.
Kota tersebut menduduki peringkat pertama dari survei yang dilakukan oleh Time Out terhadap 18.500 penduduk lokal, soal kota dalam benak mereka yang paling baik dalam hal ruang terbuka hijau dan ruang untuk alam.
Hasilnya, kota Medellin di Kolombia menempati peringkat pertama dalam hasil survey tersebut. Time Out menyebut pada 27 Mei 2025 bahwa sebanyak 92 persen penduduk kota itu punya kesan yang baik terhadap jatah alam pada kota mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medellin merupakan kota kedua terbesar di Kolombia. Kota ini sangat mengutamakan inovasi dan keseimbangan antara kehidupan perkotaan yang serba duniawi dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta alam.
Bahkan, secara resmi, kota ini bernama Distrito Especial de Ciencia, Tecnología e Innovación de Medellín yang berarti dalam bahasa Inggris: Special District of Science, Technology and Innovation of Medellín.
Kota berpenduduk 2.427.129 jiwa per 2018 tersebut luas resminya adalah 380,6 kilometer persegi. Bila digabung dengan kawasan metropolitan, maka luasnya menjadi 1.152 kilometer persegi. Kepadatan kawasan Medellin sekitar 6 ribu jiwa per kilometer persegi.
Medellin dulunya tak jauh berbeda dengan penggambaran kota-kota di Amerika Selatan, yakni angka kriminal yang tinggi dan kemiskinan yang ekstrem.
Namun berkat pemerintah kotanya yang inovatif, angka kriminal, polusi, kemiskinan bisa diturunkan secara drastis selama bertahun-tahun usaha.
Tak berhenti sampai di situ, pemerintah kota Medellin juga berinovasi untuk menciptakan lebih banyak ruang terbuka hijau dalam rangka mengatasi iklim tropis yang panas yang mereka miliki.
Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan koridor hijau, yakni pemanfaatan ruang terbuka di tepi ataupun tengah jalan dengan menanam berbagai tanaman tropis khas iklim kota tersebut.
Setidaknya ada lebih dari 30 koridor hijau yang menghubungkan tepi jalan, taman vertikal, sungai, taman dan bukit-bukit di sekitar kota.
Proyek tersebut menggunakan 120 ribu tanaman dan 12.500 pohon yang disebar di jalan-jalan kota, dan 2,5 juta tanaman kecil serta 880 ribu pohon yang tersebar di penjuru kota hingga 2021.
Inovasi ini memang butuh banyak dana. Pemerintah kota menghabiskan sekitar US$16,3 juta di awal program pada 2016 lalu dan kemudian dana pemeliharaan sekitar US$625 ribu per tahun.
Namun hasilnya, kota ini berhasil menurunkan suhu kota sebesar 2 derajat Celsius dan merata di seluruh kota. Kini suhu harian kota tersebut rata-rata sekitar 23 derajat Celsius, atau lebih dingin 1 derajat dibanding Bandung, Jawa Barat.
|
Bukan cuma koridor hijau, kota ini juga menerapkan transportasi publik dan taman-taman publik untuk meningkatkan gerak warganya.
Medellin juga sudah berinovasi dengan berbagai kebijakan jauh sebelum koridor hijau tersebut. Buktinya, pada 2013 kota ini mendapatkan penghargaan sebagai kota paling inovatif di dunia oleh Urban Land Institute, dan Veronica Rudge Urbanism Award oleh Harvard University atas pengembangan kota tersebut.
(end)