Kronologi Kapten AFA Syailendra Picu Ricuh dan Pukul Ketua DPRD
Kapten AFA Syailendra Ilham Wibisono memantik kericuhan seusai laga melawan Persekap Kota Pasuruan hingga ricuh dan melibatkan Ketua DPRD, Minggu (14/11). Berikut kronologinya.
Pertandingan Liga 3 Jawa Timur antara klub asal Malang AFA melawan Persekap di Stadion Untung Suropati Pasuruan berlangsung dengan tensi tinggi. Bahkan wasit sampai mengeluarkan 10 kartu kuning dan satu kartu merah dalam laga tersebut.
Kericuhan berawal dari aksi Ilham yang dengan sengaja menabrakkan tangannya ke pemain Persekap saat selebrasi kemenangan 2-0. Melihat rekannya jatuh meringis sambil memegang wajah, pemain Persekap mengejar Ilham.
Dalam situasi menghindari kejaran pemain Persekap, tiba-tiba dari pinggir lapangan seorang berbaju dan mengenakan topi putih lari ke dalam arena mendekati Ilham. Merasa terancam dengan pria tersebut, Ilham melepaskan bogem.
Tak dinyana pria bertopi putih tersebut adalah Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki. Tindakan Ilham itu semakin memanaskan suasana. Pemain AFA dan Persekap saling tendang dan pukul, yang membuat penonton ikut turun ke lapangan.
Melihat situasi tak kondusif, polisi yang berjaga dengan sigap menarik dan mengamankan Ilham ke luar stadion. Situasi ricuh di tengah lapangan pun akhirnya bisa diredam setelah kedua belah pihak ditenangkan aparat.
|
Panitia Disiplin (Pandis) Asprov PSSI Jatim langsung menggelar sidang disiplin pada Senin (15/11). Sidang tersebut dihadiri Mustofa Abidin selaku Ketua Pandis, Wakil Ketua Pandis Muhammad Agus Muslim, dan anggota Harry Surahman.
Berdasarkan fakta yang telah dikumpulkan dan pertimbangan hukum, Pandis Asprov PSSI Jatim lantas memutuskan Ilham Wibisono bersalah dan dijatuhi sanksi berupa skorsing dua kali pertandingan serta denda sebesar Rp5 juta.
Tim AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan juga mendapatkan sanksi berupa denda, masing-masing Rp10 juta. Panitia pelaksana pertandingan juga didenda Rp20 juta karena gagal menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
“Berdasarkan bukti yang kami miliki, kami harus menjatuhkan sanksi bagi semua pihak yang bersalah atas kejadian di pertandingan antara AFA Syailendra dan Persekap. Sanksi ini sebagai upaya pembinaan dan memberikan efek jera,” kata Mustofa.
(abd/jun)