Kronologi Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari di Bulukumba Hingga Viral
Oknum polisi yang mengabaikan korban tabrak lari di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Aiptu M yang bertugas di Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Sulsel diduga lalai dalam menjalankan tugasnya.
Direktur Lalulintas, Kombes Frans Santoe mengatakan perkara itu bermula ketika terjadi insiden kecelakaan tunggal yang dialami seorang mahasiswi, NU (19) di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Tanete, Bulukumba, Sulsel, Sabtu (11/12) kemarin sekitar pukul 16.00 WITA, lalu tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang melintas sehingga terjadi tabrakan.
Kemudian berselang beberapa waktu, kata Frans, ada anggota lantas yang mengendarai mobil Polisi Patroli dan Pengawal (Patwal) milik Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Sulsel di lokasi kejadian. Namun, oknum yang membawa mobil polisi double kabin tersebut tak menepi justru hanya melintas begitu saja. Rekaman kejadian itu pun menjadi viral.
“Kami sudah cek, anggota itu dalam kondisi buru-buru. Dia itu mau menggantikan rekannya yang sedang mengawal. Namun, kendaraan rekannya yang hendak digantikan mengalami masalah,” kata Frans, Rabu (15/12).
Meskipun demikian, kata Frans, oknum anggota tersebut setelah meninggalkan lokasi kejadian langsung menghubungi pihak Polres Bulukumba untuk menangani kasus itu. Pasalnya, penanganan kecelakaan lalulintas itu memang berada di pihak polres setempat.
“Tapi itu tetap salah, di mana harusnya berhenti sejenak membantu korban. Setelah itu, meneruskan perjalanan, termasuk memberitahukan ke polres untuk melakukan olah TKP,” jelas Frans.
Frans menerangkan setiap anggota kepolisian ketika menemukan sebuah peristiwa atau kejadian wajib melakukan Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
“Itu yang salah, sudah ditegur, sudah ditindak. Saya sudah berikan teguran bersama Kasat PJR, mobilnya ditarik, orangnya diganti, dan kelanjutannya diperiksa di Propam. Mempertanggungjawabkan kelalaiannya dalam bertugas,” ujar Frans.
Atas kejadian itu, Kombes Pol Frans pun meminta maaf kepada masyarakat yang menilai tindakan petugas kepolisian yang kurang tepat.
“Yang bersangkutan juga saat kita tanya menyesal, kenapa dirinya tidak berhenti pada saat itu,” pungkasnya.
(mir/kid)