Latifi Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Verstappen Juara F1 2021


Jakarta, Indonesia —

Pembalap Williams Nicholas Latifi mendapat ancaman pembunuhan usai dianggap membuat Max Verstappen juara Formula 1 (F1) 2021.

Max Verstappen juara dunia F1 2021 setelah memenangkan GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, Minggu (12/12).

Kemenangan itu didapat Verstappen usai insiden kecelakaan yang dialami Latifi setelah menabrak tembok saat balapan menyisakan lima lap.

Setelah kecelakaan itu safety car keluar ketika Lewis Hamilton tengah memimpin balapan. Dalam kondisi tersebut, Verstappen masuk pit guna mengganti ban.

Usai penggantian ban itu Verstappen bisa menyalip Hamilton pada beberapa tikungan terakhir di lap terakhir, dan akhirnya keluar sebagai juara dunia F1 untuk kali pertama.

Lebih dari satu pekan setelah balapan tersebut, Latifi mengungkapkan menerima banyak ancaman pembunuhan.




Red Bull driver Max Verstappen of the Netherlands celebrates after he became the world champion after winning the Formula One Abu Dhabi Grand Prix in Abu Dhabi, United Arab Emirates, Sunday, Dec. 12, 2021, On the left isMercedes driver Lewis Hamilton of Britain. (AP Photo/Hassan Ammar)Max Verstappen juara dunia setelah Nicholas Latifi kecelakaan di Abu Dhabi. (AP/Hassan Ammar)

Pembalap asal Kanada itu menyadari, kecelakaan yang dialaminya akan membuatnya jadi sasaran. Karena itu, Latifi menghapus Instagram dan Twitter miliknya selama beberapa hari.

“Kebencian, pelecehan, dan ancaman berikutnya di media sosial tidak terlalu mengejutkan bagi saya karena itu adalah kenyataan nyata dari dunia yang kita tinggali saat ini,” tulis Latifi pada situs pribadinya, dikutip dari Sky Sports.

“Saya tidak asing dengan dibicarakan secara negatif secara online, saya pikir setiap olahragawan yang bersaing di panggung dunia tahu bahwa mereka berada di bawah pengawasan yang ekstrim dan ini terkadang datang berdasarkan wilayah,” ucap Latifi menambahkan.

[Gambas:Video ]

Latifi menyayangkan, satu insiden pada waktu yang salah bisa mengeluarkan sisi paling buruk dari orang-orang yang disebut penggemar olahraga.

“Yang mengejutkan saya adalah nada kebencian, pelecehan, dan bahkan ancaman pembunuhan yang saya terima,” kata pembalap 26 tahun itu.

Mantan pembalap Formula 2 itu menyayangkan sikap penggemar yang menyalahgunakan kebebasan berpendapat.

“Tetapi menggunakan pendapat itu untuk memicu kebencian, pelecehan, dan ancaman kekerasan, tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk orang-orang terdekat saya juga, memberi tahu saya bahwa orang-orang ini bukan penggemar olahraga sejati,” tutur Latifi.

Usai pengakuan itu Latifi mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Selain dari Williams, Latifi juga didukung tim Mercedes dan Aston Martin.

(sry)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *