Letusan Gunung Berapi di La Palma Spanyol Dinyatakan Berakhir



Jakarta, Indonesia —

Letusan gunung berapi La Cumbre Vieja di pulau La Palma, Spanyol yang menghancurkan ratusan rumah dan lahan pertanian dinyatakan berakhir, Sabtu (25/12). Gunung berapi itu mengalami erupsi dalam tiga bulan terakhir.

Melansir AFP, pengumuman ini menyusul 10 hari aktivitas tingkat rendah dari gunung gunung yang terletak di pulau kecil, bagian dari Kepulauan Canary yang terletak di lepas pantai barat laut Afrika.

Tidak ada cedera atau kematian yang secara langsung akibat letusan yang dimulai pada 19 September lalu.

Namun, letusan gunung tersebut menghancurkan 1.345 rumah, terutama di sisi barat La Palma, serta sekolah, gereja, pusat kesehatan, dan infrastruktur irigasi pertanian.

Rekaman dramatis dari hari-hari pertama letusan telah berulang kali ditayangkan di TV Spanyol, memperlihatkan awan asap tebal menyelimuti menara lonceng sebuah gereja sebelum runtuh.

Letusan gunung ini adalah yang pertama terjadi sejak 1971 dan menjadi rekor terpanjang. Sekitar 7.000 orang telah dievakuasi dari rumah masing-masing. Mereka diberi waktu beberapa menit untuk mengemasi barang-barang.

Kerugian akibat letusan gunung berapi ini bisa melebihi $1 miliar, menurut pejabat regional.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menggambarkan berita ini sebagai “hadiah Natal terbaik.”

“Kami akan terus bekerja sama, semua institusi, untuk meluncurkan kembali pulau indah La Palma dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya,” kata Sanchez lewat akun Twitter-nya, Sabtu (25/12).

Pemerintah Spanyol sejauh ini menjanjikan €225 juta dana bantuan untuk upaya pemulihan, termasuk membeli perumahan sementara dan memberikan bantuan keuangan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan.

Para ahli telah memperingatkan akan memakan waktu beberapa tahun untuk membersihkan tanah yang dihancurkan oleh lahar dan menghilangkan sejumlah besar abu dari bangunan dan jalan.

Tentara dari unit darurat telah mengeluarkan abu dari atap selama letusan untuk mencegah bangunan runtuh.

Gunung berapi akan terus melepaskan gas beracun untuk waktu yang lama, yang dapat menimbulkan ancaman bagi penduduk. Lava juga akan membutuhkan waktu lama untuk mendingin ke tingkat yang aman.

“Akhir letusan tidak berarti tidak ada lagi bahaya,” kata Julio Perez, direktur tanggap darurat gunung berapi Canary.

“Risiko dan bahaya tetap ada,” katanya dalam konferensi pers.

Banyak penduduk setempat mengeluh bantuan negara lambat, dengan beberapa sudah mempertimbangkan pindah dari pulau yang dikenal sebagai “La Island bonita” — “The Beautiful Island” — karena pemandangannya yang subur.

“Saya mungkin harus pergi dan mencari sesuatu yang lain di pulau lain, karena lembaga-lembaga publik tidak mampu menghadapi tantangan bencana ini,” kata Victor Manuel, seorang petani pisang berusia 50 tahun, kepada AFP baru-baru ini.

Lava dari gunung berapi menciptakan dua semenanjung baru ketika mengalir ke laut, satu berukuran 44 hektare dan yang lainnya sekitar 5 hektare. La Palma memiliki panjang sekitar 35 kilometer dan lebar 20 kilometer pada titik terluasnya.

(AFP/fra)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *