Longsor Tambang Batu Cirebon, 10 Orang Lebih Tertimbun 4 Tewas




Bandung, Indonesia

Sebuah tambang batu alam di Gunung Kuda Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon longsor, Jumat (30/9). 

Tim SAR Cirebon, yang melakukan pencarian terhadap korban yang tertimbun menyebut korban tertimbun terdapat 10 orang lebih.

“Dugaan tertimbun kita duga, dengan melihat excavator dan truk yang tertimbun lebih dari 10 orang,” kata Syarif Prabowo Koordinator Tim SAR Cirebon, kepada wartawan, Jumat (30/5).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarif mengatakan, saat ini dalam kejadian tersebut empat orang dinyatakan meninggal. Sementara untuk korban luka, terdapat dua orang.

“Untuk jumlah korban 4 orang meninggal dunia, ada dua orang di kendaraan dan dua orang di luar kendaraan. Yang terluka ada dua orang,” katanya.





Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengabarkan jika terjadi longsoran di Galian C Gunung Kuda, Desa Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Dalam kejadian itu 10 orang dikabarkan tertimbun material galian.

“Saya mendapat kabar duka, lebih dari 10 orang dimungkinkan tertimbun dalam musibah longsornya tambang tersebut,” kata Dedi, di laman media sosial Instagramnya, yang dilihat pada Jumat (30/5).

Dedi mengatakan, dari 10 orang yang tertimbun saat ini, baru ada dua orang yang berhasil ditemukan. Saat ini petugas masih melakukan pencarian terhadap korban tertimbun lainnya.

“Baru ditemukan 2 orang dan yang lainnya masih dalam pencarian,” katanya.

Dedi menuturkan, sebelum ia menjabat sebagai Gubernur Jabar, ia pernah mendatangi lokasi galian tersebut. Ia tidak menampik, jika lokasi galian C tersebut, tidak memenuhi standar keamanan. Namun galian tersebut, lanjut Dedi, masih miliki izin sampai Oktober 2025.

“Beberapa waktu yang lalu saat saya sebelum menjadi gubernur, saya pernah datang ke penambangan Galian C Gunung Kuda, Desa Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Saya melihat penambangan Galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya. Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025, dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung,” katanya.

Dedi mengatakan, saat ini ia telah meminta jajaran dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk datang ke lokasi. Ia minta perusahaan pengelola tambang tersebut, ditutup permanen.

“Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala SDM, dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi, untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” katanya.

Dedi pun menyampaikan bela sungkawa atas kejadian tersebut.

“Saya menyampaikan bela Sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut. Tentunya warga itu sedang bekerja, memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pekerjaannya diancam bahaya, dan ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang,” katanya.

“Dan semoga keluarganya diberikan ketabahan, dan yang meninggal diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat yang mulia, Sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” sambung dia.

 

(sur/csr/sur)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *