Lonjakan Varian Delta, 8.789 Positif Covid Keluyuran


Jakarta, Indonesia —

Pemerintah mencatat varian SARS-CoV-2 B1617.2 atau yang dikenal dengan varian Delta terus mengalami peningkatan. Bahkan angkanya melebihi 5.000 kasus tersebar di seluruh Indonesia.

Namun pemerintah mengklaim varian baru yang menjadi perhatian dunia, yakni Omicron belum ditemukan di Indonesia.

Sementara itu, di tengah pelandaian kasus Covid-19, pemerintah mencatat masih ada ribuan warga yang keluyuran di area publik kendati berstatus positif terinfeksi Covid-19.

Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

8.789 Warga Terinfeksi Covid-19 Nekat Keluyuran

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat setidaknya 8.789 warga Indonesia yang berstatus terkonfirmasi positif virus corona dan kontak erat masih nekat bepergian ke tempat publik.

Menkominfo Johnny G. Plate menyebut temuan itu didapatkan melalui hasil pemantauan dan screening aplikasi PeduliLindungi.

Ia menyebut, status warga yang hasil pemeriksaan terkonfirmasi Covid-19 akan secara otomatis menjadi hitam. Dengan begitu, aktivitas tracing menurutnya lebih mudah dilakukan pemerintah saat ini.

“Ada 8.789 orang yang ditemukan status hitam karena dia positif dan kontak erat. Bayangkan kalau tidak digunakan itu PeduliLindungi, 8 ribu lebih yang akan tertular dan beredar secara bebas di tempat publik,” kata Johnny.

5.552 Kasus Varian Delta di Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat varian SARS-CoV-2 B1617.2 atau yang dikenal dengan varian Delta di DKI Jakarta telah mencapai 1.573 kasus. Jumlah itu menjadikan Ibu Kota sebagai provinsi dengan varian Delta terbanyak di Indonesia.

Adapun sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong Variant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini berjumlah 5.652 kasus di Indonesia.

WHO telah menetapkan lima varian yang masuk kategori ini yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, P1 Gamma, dan B.1.1.529 Omicron. Gamma dan Omicron diketahui belum teridentifikasi di Indonesia. Varian Delta ditemukan paling banyak dengan 5.552 kasus di Indonesia, disusul varian Alfa dengan 78 kasus, dan varian Beta 22 kasus.

Warga Sukabumi Pulang dari Arab Tak Terpapar Omicron

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona setelah kepulangan dari Arab Saudi bukan terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut warga tersebut juga sudah melakukan isolasi selama 10 hari setelah kedatangannya di Indonesia pada 28 November lalu.

“Itu positif Covid-19 saat datang ya. Dan pasti dilakukan isolasi dan kalau tanggal 28 November positif Covid-19, pemeriksaan WGS hanya lima hari dan hasilnya sudah ada,” kata Nadia melalui pesan singkat kepada Indonesia.com, Rabu (8/12).




Infografis - Gejala Covid-19 Varian OmicronInfografis – Gejala Covid-19 Varian Omicron. ( Indonesia/Astari Kusumawardhani)


PPKM Level 3 Nataru Dibatalkan, Operasi Lilin Tetap Digelar


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *