Luhut Minta Tak Panik soal Omicron, Gubernur Bali Minta Warga Bersabar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak panik karena kemunculan virus Corona varian Omicron.
Luhut memastikan pemerintah telah menetapkan kebijakan pencegahan varian Omicron. Dia menyebut pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan yang diterapkan.
“Agar masyarakat tidak panik karena varian Omicron. Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Senin (29/11).
Luhut menyampaikan jumlah tes dan telusur Indonesia juga sudah tinggi. Indonesia juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap lebih dari 60 persen populasi.
Selain itu, ia menyebut pemerintah telah mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi untuk upaya pencegahan. Luhut hanya meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Masyarakat tetap taat protokol kesehatan agar peningkatan kasus secara signifikan pada bulan Juli lalu tidak terjadi kembali,” tuturnya.
Bali bersabar
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali meminta masyarakat untuk bersabar karena belum bisa memulihkan ekonomi pariwisata di Pulau Bali, karena di negara-negara luar negeri sedang ada gelombang Pandemi Covid-19 dan juga adanya varian baru Omicron.
“Nampaknya kita, masih harus bersabar tadinya kita sudah membuka wisata mancanegara pada tanggal 14 Oktober yang lalu. Tapi dinamika Covid-19 di luar negeri malah berkembang pada gelombang 3 gelombang 4. Sekarang muncul varian baru varian Omnicron dari Afrika Selatan,” kata Koster saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin (29/11).
Koster juga menerangkan, bahwa varian baru tersebut juga sudah masuk Negara Australia dan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dan nantinya Pemerintah Indonesia akan ada pengetatan bagi pelaku perjalanan ke luar negeri.
“Rupanya sudah masuk ke Australia (varian baru). Kemarin, saya dapat WA dari Australia. sudah masuk ke situ, kemarin malam saya komunikasi dengan Ibu Menlu akan melakukan pengetatan perjalanan luar negeri bagi negara-negara yang sudah ada varian baru ini,” imbuhnya.
“Jadi, rupanya kita harus bersabar dulu terhadap wisatawan mancanegara ini. Karena, Pemerintah Pusat akan melakukan pengetatan kembali berkaitan dengan munculnya varian baru ini. Katanya, itu lebih berbahaya daripada varian delta,” katanya
Menurutnya, pengetatan yang akan dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menjaga masyarakat Indonesia, khususnya Bali agar jangan sampai varian baru tersebut masuk ke Indonesia terutama Pulau Dewata.
“Karena itu, Bapak Presiden betul-betul menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia dan Bali khususnya. Supaya, tidak terjadi kontraproduktif dengan pencapaian yang sudah baik, yang kita lalui saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penemuan varian baru virus Corona bernama Omicron. Varian baru tersebut langsung masuk daftar Variant of Concern.
Pemerintah Indonesia menanggapi pengumuman itu dengan menebalkan masa karantina menjadi 7 hari. Wajib karantina 14 hari juga diterapkan bagi orang yang berasal dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong diperpanjang hingga 14 hari.
(dhf/kdf/ain)