Mahasiswa UIN Semarang Gelar Diskusi Militer, Kaget Disidak TNI
Jakarta, Indonesia —
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samaran) menyoroti kehadiran pria tak dikenal hingga anggota TNI dalam diskusi mahasiswa.
Abdul menyebut diskusi itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4). Diskusi itu bertajuk ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’.
Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria itu tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama ‘Ukem’,” kata Abdul mengutip detikcom, Selasa (15/4).
Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berselang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.
Lebih lanjut, Abdul menyampaikan, hal yang paling membuat mahasiswa terkejut dan khawatir yakni pihak TNI menyebarkan tuduhan bahwa beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk. Menurutnya, hal ini sudah membuktikan bahwa ruang diskusi pun kini terancam.
“Kami dapat kabar dari kawan LPM baru-baru ini, mereka menuduh kami sedang dalam keadaan mabuk, padahal kami habis keluar dari kelas,” kata Abdul.
Dalih Kodam IV/Diponegoro
Terpisah, Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy, membenarkan adanya anggota TNI yang mendatangi acara diskusi mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Senin (14/4).
Ia mengatakan, pria berseragam TNI yang mendatangi kampus yakni anggota Koramil Ngaliyan. Namun, pria berbaju hitam yang juga disorot disebut bukan anggota TNI.
“Hal ini dilakukan hanya demi menjalankan tugas monitoring wilayah, karena ada beredar pamflet Undangan Diskusi dari kawan-kawan Akademisi yang terbuka secara umum,” kata Andy, Rabu (16/4).
“Jadi kehadiran satu orang Babinsa tersebut hanya sebatas di depan kampus untuk tugas monitoring wilayah, karena itu memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Babinsa,” lanjutnya.
Andy mengungkapkan, seorang pria berbaju hitam tanpa identitas yang menyebut dirinya Ukem bukanlah anggota TNI. Ia memastikan, tak ada intervensi dari TNI terhadap acara diskusi kampus.
“Kami meyakinkan tidak ada tindakan intervensi ataupun upaya untuk mencegah acara diskusi dan ini dibuktikan Babinsa hanya berada di depan kampus,” tegasnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/dal)