Malioboro Sesak Pejalan Kaki Jelang Tahun Baru, Satpol PP Sulit Atasi



Yogyakarta, Indonesia —

Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, dibanjiri pengunjung jelang malam pergantian Tahun Baru 2022, Jumat (31/12).

Berdasarkan pantauan pada pukul 23.00 WIB, kawasan ikonik milik Kota Gudeg ini penuh sesak akan pejalan kaki. Mereka mengabaikan aturan satu arah di zona pedestrian sisi barat maupun timur.

Bersamaan dengan itu situasi lalu lintas di sepanjang Jalan Malioboro termonitor padat merayap.

Petugas Satpol PP yang berjaga di Gerbang Barat Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Danurejan terlihat menegur banyak pejalan kaki di area pedestrian Malioboro yang tak mengenakan masker.

“Yang kami tekankan adalah [pemakaian] masker, karena kayanya kalau kerumunan sudah susah untuk diatasi,” kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto di pos pengamatan Gerbang Barat Kompleks Kepatihan, Jumat malam.

Bukan cuma di Malioboro saja, penegakan aturan wajib masker juga diterapkan dari kawasan Tugu Pal Putih sampai Titik Nol Kilometer.

“Masih banyak yang enggak pakai masker, bawa tapi enggak pakai. Termasuk Tugu Pal ke selatan kita imbau pakai mobil berpengeras suara,” sebutnya.

Agus tak memungkiri aturan pembatasan pengunjung per zona sebanyak seribu orang seolah tak berlaku malam ini.

“Sudah sulit, seperti tidak ada pembatasan. Ya sudah ada keramaian. Tapi kalau manajemen lalu lintas buka-tutup,” ucapnya.

Akan tetapi Agus menyebut sampai detik ini belum ada upaya pembubaran kerumunan di sepanjang Malioboro. Satpol PP untuk penegakkan protokol pencegahan penularan Covid-19 hanya bisa menekankan aturan wajib pemakaian masker.

Di satu sisi, aturan larangan merokok di sepanjang kawasan Malioboro juga masih diberlakukan.

“Pas pergantian tahun, kalau ada kerumunan tapi pasti kita urai. Seperti tahun kemarin,” lanjutnya.

Adapun jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan jalannya malam pergantian tahun kali ini di sepanjang Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Titik Nol Kilometer yakni sebanyak 400 orang.

“Dengan 400 orang ini kita masih kewalahan. Aturan maksimal jam kunjung 2 jam juga sulit kondisi seperti ini. Ketika sudah masuk mau ditahan di mana, yang sudah terlanjur masuk juga susah dikeluarkan,” pungkasnya.

(kum/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *