Manusia ‘Tiba’ di Matahari, Momen Penting Penelitian Antariksa



Jakarta, Indonesia —

Pesawat ruang angkasa NASA telah mencapai Matahari, terbang melalui atmosfer bagian luar inti tata surya yang belum dijelajahi, dikenal sebagai korona.

Hal ini disebut sebagai sebuah pencapaian baru bagi umat manusia, seperti saat manusia berhasil mendarat di Bulan.

Penjelajah Parker Solar Probe yang diluncurkan pada 2018 telah melakukan tujuh kali terbang ke Matahari sebelum akhirnya dapat masuk ke wilayah korona.

Parker Solar Probe terbang melalui korona pada April lalu dalam misi mendekati Matahari yang kedelapan.

Dalam misi tersebut, pesawat melakukan tiga perjalanan ke atmosfer Matahari, salah satunya berlangsung selama 5 jam.

Di bagian atmosfer luar Matahari, di mana suhu rata-rata sekitar 2 juta derajat Fahrenheit, pesawat ruang angkasa mengumpulkan partikel atmosfer dalam instrumen khusus yang disebut Solar Probe Cup.

Peneliti yang terlibat dalam misi tersebut mengatakan bahwa dengan memasuki dan mengambil sampel dari atmosfer Matahari, Parker Solar Probe mencapai tingkatan penelitian yang mirip dengan misi pendaratan di bulan.

“Bayangkan diri Anda duduk di pantai dan menatap lautan bertanya-tanya apa yang ada di bawah permukaan. Ini pada dasarnya adalah apa yang telah dilakukan para ilmuwan selama beberapa dekade, bertanya-tanya tentang misteri apa yang ada di korona matahari,” kata Nicola Fox, Direktur Divisi Heliofisika Sains di markas besar NASA, dikutip dari Live Science.

Berselang tiga tahun setelah peluncuran Parker Solar Probe, mereka akhirnya bisa mencapai tempat tersebut.

Apa pentingnya? Simak di halaman berikutnya..


Lebih Dekat, Lebih Baik


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *