Mata-mata China Menyusup Taiwan hingga WNI Terdampak Banjir Malaysia



Jakarta, Indonesia —

Mata-mata China menyusup Taiwan sampai ribuan warga Indonesia terdampak banjir Malaysia meramaikan berita internasional pada Selasa (21/12).

Covid-19 varian Omicron juga terus merajalela di sejumlah negara, terutama Amerika Serikat, hingga menggeser dominasi kasus infeksi virus corona varian Delta.

Berikut kilas berita internasional kemarin.

Mata-mata China dilaporkan sudah menyusup ke militer Taiwan. Sejak 2006, China merekrut sejumlah komandan militer Taiwan dan membujuk mereka menjadi mata-mata Beijing.

Penyusupan ini terungkap dalam dokumen resmi Taiwan yang dirujuk Reuters. Dokumen itu intinya menuding seorang warga China bernama Xie Xizhang dan satu veteran pejabat Angkatan Laut Taiwan, Chang Pei-ning, melakukan spionase.

Aksi Xie ini disebut sebagai salah satu upaya kampanye besar China untuk melemahkan kepemimpinan militer dan sipil di wilayah itu.

Mengalahkan varian Delta, Covid-19 varian baru Omicron kini merajalela di Amerika Serikat. Lebih dari 73 persen kasus baru infeksi Covid-19 di AS disebabkan oleh varian Omicron.

Dari Sabtu (18/12), Omicron menyumbang 73,2 persen kasus baru infeksi virus corona di AS, sementara Delta hanya 26,6 persen.

Angka ini berbeda jauh dengan yang terjadi pada pekan sebelumnya hingga Sabtu (11/12). Kala itu, Omicron diprediksi menjadi biang kerok atas 12,6 persen virus yang beredar, sementara Delta masih dominan di angka 87 persen, dikutip dari .

Sementara itu, varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya 47 negara bagian AS sampai pada Senin (20/12). Tak hanya itu, wilayah AS juga harus berhadapan dengan infeksi varian Delta yang sempat menjadi biang kerok kasus Covid-19 dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia menyatakan bahwa hingga saat ini total 3.500 warga negara Indonesia (WNI) terkena dampak banjir yang melanda Negeri Jiran. Namun, KBRImenyatakan tak ada WNI yang meninggal akibat banjir ini.

“Kemarin kan 1.600. Sekarang jumlahnya jadi sekitar 3.500 (WNI),” ujar Koordinator Pendidikan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, kepada Indonesia.com, Selasa (21/12).

Yoshi mengatakan sejauh ini belum ada korban WNI yang meninggal akibat banjir bandang di Malaysia itu. Pihak KBRI, lanjutnya, terus mendata dan merekap korban WNI yang terdampak. Total WNI di Malaysia saat ini sekitar 2,5 juta jiwa.

Hingga kini, banjir paling parah di Malaysia sejak 100 tahun lalu ini menewaskan 14 orang dan membuat sedikitnya 70 ribu warga mengungsi.

(rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *