Menanti Identitas Asli Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto Terungkap



Jakarta, Indonesia —

Pengadilan Florida, Amerika Serikat, akan mengungkap identitas penemu Bitcoin yang selama ini menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Pengadilan bakal membeberkan identitas Satoshi karena mereka tengah menangani gugatan satu kasus kripto senilai sekitar US$6,4 miliar atau setara Rp91,2 triliun.

Gugatan itu diajukan anggota keluarga seorang ilmuwan komputer yang sudah meninggal, David Kleiman. Mereka mengklaim bahwa Kleiman bersama progammer Australia, Craig Wright, lah yang menggunakan Nakamoto sebagai nama samaran saat membuat Bitcoin.

Mereka menuding programmer berusia 51 tahun itu, mengendalikan aset Bitcoin yang merupakan bagian Kleiman, juga cache sekitar satu juta Bitcoin.

Ahli waris Kleiman menyatakan bahwa Kleiman dan Wright adalah Nakamoto. Dengan demikian, seharusnya setengah aset Bitcoin menjadi milik keluarga Kleiman.

Nakamoto sendiri kini menduduki urutan ke-15 sebagai orang terkaya di dunia. Kekayaan dia diperkirakan mencapai US$73 juta, dengan kepemilikan kripto 750 ribu dan 1,1 juta Bitcoin.

“Kami percaya bukti akan menunjukkan ada kerja sama yang membuat dan menambang lebih dari satu juta Bitcoin,” kata pengacara keluarga Kleiman kepada The Wall Street Journal, yang dikutip The Independent.

Keluarga mengklaim Wright merekrut Kleiman untuk membantu menulis white paper terkait visi mata uang digital dan meluncurkan perusahaan itu.

Sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, pengacara Wright, Andres Rivero, membantah klaim itu. Menurutnya, Nakamoto hanya satu orang, yaitu Wright sendiri.

“Pengadilan tak akan menemukan apapun yang mengindikasikan atau mencatat bahwa mereka bekerja sama,” katanya.

[Gambas:Video ]

Sebelumnya, pada 2016, Wright secara terbuka menyatakan dirinya pencipta Bitcoin. Tiga hari kemudian, dia menghapus white paper terkait kriptografi dan Bitcoin dari situsnya sendiri, mencabut klaim, dan menyampaikan permintaan maaf.

Pada Mei lalu, Wright kembali menarik perhatian ketika mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mengamankan US$7,25 miliar mata uang kripto yang diduga miliknya.

Dia mengklaim kehilangan kunci enkripsi saat jaringan komputer rumahnya diretas pada Februari 2020. Tak hanya itu, ia juga menuntut 16 pengembang mata uang kripto agar mengizinkannya mengambil sekitar 111 ribu bitcoin.

(isa/has)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *