Mengenal Algoritma, dan Caranya Memahami Kita
Jakarta, Indonesia —
Setiap kali mengoperasikan gawai, tanpa disadari pengguna mengoperasikan algoritma. Mulai dari membuka kunci ponsel dengan wajah, memutuskan video apa yang dilihat di media sosial, hingga memperbarui rute Google Maps.
Namun apa sebenarnya algoritma?
Algoritma merupakan seperangkat pengaturan atau perekaman langkah pengguna yang diikuti oleh komputer untuk menghasilkan sesuatu.
Algoritma tidak hanya ada di ponsel, namun digunakan hampir dalam semua jenis proses. Dari membantu mengerjakan pekerjaan rumah hingga ‘membimbing’ vakum robot untuk menghindari kotoran hewan.
Cara kerja algoritma, dan sistem kesimpulan yang dihasilkan, dianggap menghasilkan pola yang misterius, terutama karena penggunaan teknik Artificial intelligence (AI) membuatnya semakin kompleks.
Hasil AI dianggap tidak selalu bisa dipahami, atau akurat dan konsekuensinya bisa menjadi bencana bagi pengguna.
Algoritma pertama kali dikenalkan oleh seorang ilmuwan peneliti di tim AI di pembuat model AI Hugging Face. Algoritma sederhana telah digunakan untuk pengambilan keputusan berbasis komputer selama beberapa dekade.
Saat ini, algoritma membantu memudahkan proses yang mulanya rumit. Saat Anda mengunjungi e-commerce dan melihat piyama, algoritma akan memetakan model yang termurah hingga termahal.
Dikutip , cara tersebut kerap digunakan oleh Facebook, Instagram, dan Twitter untuk membantu mempersonalisasi umpan pengguna berdasarkan minat dan aktivitas masing-masing individu.
Cara kerja algoritma memetakan pikiran
Algoritma yang digunakan oleh mesin pencari Google, mengacu pada proses internal yang digunakan Google untuk menentukan peringkat konten. Hal ini untuk mempertimbangkan sejumlah faktor saat menentukan perangkat, seperti relevansi dan kualitas konten terhadap permintaan pencarian tertentu.
Namun cara kerja algoritma pencarian Google tak ada yang pernah tahu secara pasti dan detail. Algoritma Google merupakan rahasia bisnis yang dijaga ketat. Mengungkapkan rahasianya dianggap akan sangat mengurangi nilai jual perusahaan.
Terlebih jika algoritma dipublikasikan. Maka siapa pun akan dapat mengeksploitasinya dan mengatur sistem untuk kepentingan masing-masing pihak. Hal itu disebut akan berdampak pada hasil pencarian yang tidak membantu para pengguna, menurut laporan Semrush.
Dengan begitu tak diragukan lagi Google menjadi mesin pencari yang beriklim buruk bagi penggunanya.
Apa risiko yang mengikuti? Simak di halaman berikutnya..
Risiko dari ‘Terjerat’ Algoritma