Menkes Minta Cek Psikologi Dokter Rutin Imbas Marak Kasus Pelecehan

Jakarta, Indonesia —
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta pemeriksaan psikologi rutin imbas marak kasus pelecehan dan atau kekerasan seksual yang melibatkan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Budi memandang pemeriksaan psikologi penting dilakukan pada saat rekrutmen peserta PPDS guna mengetahui kondisi kejiwaan.
“Pada saat rekrutmen dari calon peserta pendidikan dokter spesialis itu diwajibkan untuk mengikuti tes psikologis,” ujar Budi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Budi meminta agar proses rekrutmen rekrutmen dilakukan dengan transparan sehingga tidak ada referensi khusus yang mengakibatkan salah memilih dokter.
Selain itu, Budi berharap pemeriksaan terhadap kondisi psikologis peserta PPDS dilakukan secara periodik yaitu enam bulan sekali.
Dengan demikian, ia berpendapat tekanan besar terhadap mental peserta PPDS bisa terdeteksi.
“Kami juga ingin memastikan bahwa setiap enam bulan harus dilakukan screening psikologis sehingga kondisi kejiwaan daripada peserta diri ini bisa kita monitor dengan rutin,” ungkap Budi.
Dalam beberapa waktu terakhir, setidaknya ada empat kasus pelecehan dan atau kekerasan seksual yang melibatkan PPDS di Bandung, Garut, Malang dan Jakarta. Para pelaku sedang diproses etik dan hukum.
(ryn/dal)