Menkes Targetkan 3 Bulan Produksi Reagen SGTF Deteksi Omicron


Jakarta, Indonesia —

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan Indonesia mampu memproduksi reagen khusus untuk pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) guna mendeteksi virus SARS-CoV-2 atau varian Omicron.

Budi sebelumnya menjelaskan, beda tes PCR biasa dengan tes PCR SGTF terletak pada kit reagen khusus yang dibutuhkan untuk SGTF.

Ia menjelaskan teknik SGTF fokus pada area genome varian Omicron yang kehilangan atau delesi beberapa huruf genetik di gen S (spike). Sementara umumnya pemeriksaan hanya kepada gen N dan gen ORF.

“Kita sudah kerja sama dengan perguruan tinggi untuk bikin dalam negeri, mudah-mudahan tidak sampai tiga bulan kita bisa punya reagen yang dapat melakukan pemeriksaan SGTF dalam negeri,” kata Budi di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (27/12).

Budi menyatakan sejauh ini pihaknya sudah mendistribusikan sejumlah kit reagen pemeriksaan SGTF di pintu masuk negara baik darat, laut, maupun udara. Ia berharap upaya itu dapat meminimalisasi laju penularan varian Omicron di Indonesia.

Budi juga mengingatka hasil pemeriksaan SGTF masih berstatus probable belum terkonfirmasi positif, sehingga harus divalidasi kembali menggunakan tes Whole Genome Sequences (WGS). Namun demikian, setidaknya kasus probable Omicron tersebut telah dipantau dan dikarantina.

[Gambas:Video ]

“SGTF lebih cepat 4-6 jam dibandingkan tes genome sequence yang 5-6 hari, dan jauh lebih murah ratusan ribu, kalau WGS itu jutaan sekali tes,” kata dia.

Hingga saat ini, Indonesia telah melaporkan 46 kasus Covid-19 varian Omicron. Kasus pertama dilaporkan pada 16 Desember 2021. Saat itu, seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet Jakarta tertular virus Corona varian baru itu.




Infografis - Gejala Covid-19 Varian Omicron

(khr/pmg)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *