Miftachul Minta Maaf Banyak Kekurangan Selama Menjabat Rais Aam PBNU



Lampung, Indonesia —

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar meminta maaf kepada para kiai, ulama, dan warga NU selama bertugas sebagai Rais Aam sejak tahun 2018 lalu kurang maksimal dan banyak kekurangan.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidatonya di pembukaan Muktamar ke-34 NU di Lampung, Rabu (22/12).

“Banyak kekurangan dan ketidakcakapan dnn ketidakmampuan mengemban amanah yang sangat amat berat ini, sangat layak mendapat gelar Rais Awam, Rais Aam KW 3 dan sebagainya,” kata Miftachul.

Miftachul mengenang bahwa masa jabatan PBNU hasil muktamar ke-33 di Jombang seharusnya berakhir tahun 2020 lalu. Namun, masa jabatan itu mendapatkan ‘bonus’ perpanjangan selama 1,5 tahun lantaran belum bisa menggelar Muktamar imbas pandemi virus corona.

Ia juga bercerita menerima mandat sebagai Pj Rais Aam PBNU pada tanggal 22 September 2018 lalu. Dan masa jabatan itu akan berakhir pas Muktamar NU ke-34 ini.

“Dan jabatan ini segera berakhir beberapa saat lagi. Namun semoga para muais memahami dan memaafkan al fakir ini, amin ya rabbal alamin,” kata dia.

Selain itu, Miftachul meminta agar seluruh kader NU dapat menunjukkan kepribadian dan semangat menuju kebaikan. Ia juga meminta agar idealisme dan kemandirian tetap ditegakkan dalam bersikap.

“Ikut-ikutan orang lain hanya menjadi latah, hanya terpecah belah terombang ambing dan jadi bulan-bulanan,” kata dia.

(rzr/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *