Muhadjir Bantah Anaktirikan Iduladha, Ungkap Gap Angka Covid era Natal



Jakarta, Indonesia —

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim pemerintah tak ‘menganaktirikan’ Hari Raya Iduladha dibanding dengan Hari Natal 2021 terkait pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Ini untuk menepis isu…tapi ini beredar di medsos seolah-olah pemerintah menganaktirikan lantaran Hari Raya Iduladha dengan Natal, sampai dibikin lagu, anak-anak diajari yang tidak bagus, menurut saya ini sangat memprihatinkan,” kata dia, dalam acara Refleksi 2 Tahun Pandemi yang digelar PP Muhammadiyah, Selasa (28/12).

Diketahui, pemerintah sempat menerapkan PPKM darurat pada 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Perayaan Iduladha sendiri jatuh pada 20 Juli 2021.

Sementara, pemerintah membatalkan penerapan PPKM level 3 saat Hari Raya Natal 2021 dan tahun baru 2022. Kebijakan PPKM proporsional sesuai kondisi di wilayah masing-masing lebih dipilih.

Muhadjir pun membandingkan data Covid-19 pada dua momentum hari raya keagamaan tersebut. Ia merinci bahwa Kasus Covid pada April 2021 atau sebulan sebelum Idulfitri 1442 H jauh lebih tinggi ketimbang pada November 2021.

“Jadi kenapa kemarin lebaran kita perketat, karena pada April 2021, itu jumlahnya kasus 156.656 kemudian dibanding sekarang, November ini hanya 12.051,” kata dia.

Muhadjir menilai kondisi virus corona yang landai saat ini membuat pemerintah percaya diri membuka pergerakan aktivitas masyarakat saat Nataru.

“Kalau kondisi ini bisa kita maintenance dengan baik, capaian vaksinasi bisa maksimal, kasus rendah kaya sekarang, semoga setelah natal dan tahun baru tidak terjadi lonjakan, yang terlalu ekstrim,” kata dia.

(rzr/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *