Muktamar NU Lampung Izin Satgas, Yahya Staquf Klaim Dukungan Mayoritas
Ketua Steering Committee (SC) Muktamar NU ke-34 Muhammad Nuh menyatakan pihaknya tengah memproses surat izin penyelenggaraan Muktamar NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021 ke Satuan Tugas Covid-19.
“Sekarang sedang kita proses, bahkan beberapa waktu lalu sudah kita sampaikan surat untuk perizinan, pelaksanaan Muktamar yang ke-34,” kata Nuh di Kantor PBNU, Jakarta (8/12).
Nuh mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa tempat yang tersebar di Lampung untuk menggelar Muktamar NU. Salah satunya di Pesantren Darusaadah, Lampung.
“Ada juga sebagian UIN di Lampung, ada juga di Universitas Lampung dan ada di Malahayati dan tentu nanti tempat lain yang memungkinkan perizinan itu,” ujar dia.
Di sisi lain, Nuh mengatakan pemilihan Rais Aam dalam Muktamar NU nantinya akan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Namun, ia belum memastikan bagaimana mekanisme pemilihan Ketum PBNU nantinya di forum Muktamar.
“Untuk Ketum itu nanti kita akan bahas. Peraturannya kan belum kita tetapkan, nanti di Muktamar kita tetapkan, baru itu akan dipakai di proses pemilihan di Muktamar ke-34 nanti,” kata Nuh.
Yahya Staquq Klaim Dukungan Mayoritas
Bakal Calon Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengklaim dirinya telah mendapat dukungan dari mayoritas pengurus wilayah NU atau PWNU seluruh Indonesia untuk maju di Muktamar ke-34 pada 23-25 Desember mendatang.
Yahya menyebut telah mendapat dukungan 24 dari total 32 PWNU aktif di seluruh Indonesia untuk menggantikan petahana Said Aqil Siraj. Jumlah itu, kata dia, belum termasuk pengurus Rais Syuriah yang akan ikut mengonsolidasikan dukungan pengurus cabang.
“Sejauh ini, saya sangat, hitungan kami bahwa kami sudah punya dukungan mayoritas,” kata Yahya saat ditemui di Hotel Bidakara kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/10) malam.
Yahya klaim telah bertemu dengan mayoritas pengurus cabang dan wilayah NU di seluruh Indonesia dan telah menyatakan dukungan .
“Saya sudah bertemu dengan sebagian besar cabang, dan wilayah. Kalau suara dengan ketua PWNU-nya saja, karena yang memilih adalah ketua tanfidiyah, itu ada 24 PWNU,” tambahnya.
Salahkan PPKM Pemerintah
Yahya Staquf lalu menuding Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pemerintah menjadi biang kerok maju mundur rencana pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Yahya mengatakan, setelah pemerintah resmi mencabut rencana PPKM, kini semua pihak di internal pengurus PBNU telah sepakat Muktamar akan digelar sesuai jadwal semula hasil Konferensi Besar (Konbes) 26 September lalu, yakni pada 23-25 Desember.
“Tadinya tanggal maju mundur itu karena ada PPKM. PPKM dicabut sudah nggak ada lagi perlu diskusi apapun,” kata dia.
Walau sempat berselisih pengumuman disampaikan di kantor PBNU, Selasa (7/12) pukul 21.00 WIB dan dihadiri rombongan Konbes yang sebelumnya ada di lokasi berbeda.
“Kita sudah ada kesepakatan dengan semua pihak dan di PBNU, sudah ada kesepakatan yang utuh untuk menyelenggarakan Muktamar tanggal 23-25 Desember,” katanya.
Masa bakti kepengurusan PBNU hasil Muktamar Jombang 2015 seharusnya sudah berakhir pada 2020. Namun, rencana Muktamar pada 2020 di Lampung untuk menentukan kepengurusan yang baru tertunda karena pandemi Covid-19.
(rzr/thr/DAL)