NASA Uji Coba Tabrak Asteroid dengan DART Hari Ini



Jakarta, Indonesia —

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) lakukan uji coba Double Asteroid Redirection Test (DART) hari ini. Misi tabrak asteroid ini akan dimulai siang ini, tepatnya pada 13.21 WIB.

Menghentikan pergerakan Asteroid disebut tidak mungkin jika melihat level teknologi yang dimiliki Bumi saat ini. Apalagi, membangun perisai energi sci-fi di seluruh planet, sehingga defleksi adalah pilihan terbaik yang bisa digunakan umat manusia, dan ini lah tujuan dari misi DART.

DART disebut akan menggunakan apa yang disebut NASA sebagai teknik “penabrak kinetik” untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke angkasa luar dengan tujuan untuk mencapai tabrakan dengan asteroid target.

Tujuan jangka panjangnya, Asteroid yang berpotensi mengancam dapat dibuat bergeser cukup jauh dan Bumi tidak lagi dalam lintasannya. Dalam jangka pendek, NASA disebut perlu memastikan teknologi mereka berfungsi, dan ini yang hendak dilakukan NASA saat ini.

NASA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa DART-nya pada 24 November. Acara dimulai pukul 01:21 Eastern Time atau pukul 13.21 WIB. Dan Asteroid DART yang akan dituju dikenal sebagai Didymos, yang memiliki bagian utama berukuran 780 meter.

Sementara itu, bagian yang lebih kecil sekitar 160 meter yang akan menjadi sasaran demonstrasi.

DART disebut akan diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dan akan lepas landas dari Vandenberg Space Force Base di California.

Setelah DART berhasil berpisah dengan roket pembawanya, ia akan melakukan perjalanan menuju Asteroid tersebut dengan perkiraan waktu sampai sekitar September 2022 mendatang.

Menurut NASA, Didymos bukanlah ancaman bagi Bumi saat ini, itulah sebabnya organisasi antariksa ini ingin menggunakannya sebagai subjek uji coba.

Sehingga jika perhitungan NASA benar, tabrakan DART dengan “bulan” Didymos akan mengubah kecepatan orbitnya di sekitar bagian utama dengan persentase fraksi satu persen. Hal ini sama dengan perubahan periode orbit beberapa menit, yang seharusnya membuatnya dapat diamati dan diukur oleh teleskop di Bumi.

Dilansir dari Techspot, kemampuan untuk mengamati “bulan” Didymos sangat penting untuk keberhasilan misi.

NASA akan mengandalkan isyarat visual, seperti seberapa sering Asteroid kecil ini meredupkan cahaya yang menyapu Didymos utama, untuk menentukan apakah Asteroid ini berhasil disingkirkan atau tidak.

Fakta-fakta DART

  • Misi DART disebut menghabiskan biaya US$330 juta atau sekitar Rp4,7 triliun.
  • DART akan melesat dengan kecepatan 54 ribu kilometer per jam, untuk kemudian dipantau perkembangannya oleh teleskop dari Bumi.
  • Setelah tabrakan dengan Asteroid pada September mendatang, pesawat DART akan benar-benar hancur dan menyisakan puing-puing. Puing-puing ini disebut dapat membantu mengukur hasil dan dampak dari misi ini.
  • DART merupakan misi sekaligus percobaan pertama NASA tabrak asteroid.

“Saya merasa bahwa setelah kami menyelesaikan uji coba ini, kami akan belajar jumlah dan jauh lebih siap di masa depan jika memang ada asteroid yang berpotensi menimbulkan ancaman buat Bumi,” kata Direktur Ilmu Planet NASA, Lori Glaze dilansir UPI.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *