Natal Kini Semarak di Arab Saudi, Warga Kenang Dulu Rayakan Diam-diam



Jakarta, Indonesia —

Sejumlah warga asing yang tinggal di Arab Saudi bebas merayakan Natal tahun ini. Hal ini bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya, saat perayaan Natal dilakukan diam-diam.

Sydney Turnbull, salah satu warga asing asal Amerika Serikat (AS) mengatakan selalu merayakan Natal secara tertutup sejak ia menginjakkan kaki di Saudi.

“Anda dengar cerita-cerita orang menyelundupkan pohon Natal dan merayakan secara pribadi, tapi Anda tak pernah melihat dekorasi atau festival lampu penuh warna di luar seperti di Amerika,” katanya seperti dikutip Arab News, Sabtu (25/12).

Situasi pun mulai berubah. Ornamen dan aksesoris Natal mulai bermunculan di jendela toko dan produk hadian berjajar di rak.

“Tahun ini khususnya mungkin merupakan tampilan Natal yang paling umum,” ucap Turnbull.

Ia menceritakan pengelola kafe mengubah dekorasi seperti negeri di musim dingin. Lalu ada hiasan manusia salju berhiaskan berlian.

“Starbucks menawarkan minuman cangkir bertema liburan sama dengan yang dimiliki teman dan keluarga saya di rumah,” cerita Turnbull.

Menariknya lagi, kata Turnbull, beberapa kafe lokal menawarkan kalender selamat natal dan tahun baru.

“Kemarin saya menerima e-mail dari restoran top di Riyadh yang menawarkan perayaan malam tahun baru. Ini tidak akan pernah terdengar beberapa tahun lalu,” jelasnya.

Kebahagiaan Natal juga dirasakan Enrico Catania. Warga Italia itu mengatakan perayaan Natal sudah lebih terbuka di Jeddah.

“Ada pelonggaran sejak 2015 dalam merayakan budaya yang hampir tidak diizinkan pada periode menjelang 2015,” ucap Catania.

Saling Beri Hadiah

Sementara, ibu rumah tangga asal Jeddah bernama Ashwag Bamhafooz mengaku diundang untuk merayakan Natal bersama teman-teman suaminya dari Filipina.

“Keluarga ibu saya, meskipun mereka Sunni Lebanon, merayakan Natal dan saling memberi hadiah,” kata Bamhafooz.

Ia sendiri juga tak masalah merayakan Natal dan tahun baru seperti merayakan tahun Hijriah.

Di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Saudi seperti ingin mendorong budaya toleransi. Hal ini untuk menciptakan suasana yang ramah antar sesama warga yang tinggal di Saudi.

Kerajaan memberikan perhatian besar untuk mendorong koeksistensi, penerimaan, dan asimilasi budaya asing di masyarakat dengan menghilangkan polisi agama.

(aud/asa)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *