Olahraga Bantu Atasi Duka dan Depresi Setelah Kehilangan



Jakarta, Indonesia —

Sebuah penelitian menunjukkan olahraga dapat membantu orang mengatasi kesedihan setelah kehilangan orang yang dicintai dengan mengurangi perasaan depresi, kecemasan dan gangguan stres pasca-trauma.

Olahraga dapat menciptakan rasa kebebasan dan memungkinkan orang yang berduka untuk mengekspresikan perasaan mereka sambil mengalihkan perhatian dari kesedihan.

Sebagaimana dilansir SCMP, sebuah tim peneliti dari tiga universitas Inggris meninjau delapan jenis duka yang berbeda untuk penelitian ini, termasuk yang dipicu oleh kehilangan orang tua, pasangan, pasien, anak yang belum lahir, seseorang di kemudian hari, pengasuh, dan banyak kehilangan lainnya.

Mereka menemukan bahwa aktivitas termasuk yoga, lari, berjalan, dan seni bela diri dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental mereka yang berduka, termasuk mereka yang kehilangan seseorang di usia muda.

Jenis olahraga yang paling mungkin bermanfaat adalah yang berhubungan dengan alam bebas seperti berjalan kaki, berlari, hiking, kano, dan bersepeda; kegiatan yang didasarkan pada relaksasi dan pikiran yang terfokus, termasuk yoga, seni bela diri campuran, dan olahraga tim seperti sepak bola dan rugby.

Penulis penelitian yang diterbitkan di Sports Medicine ini menyarankan aktivitas fisik mungkin bermanfaat bagi mereka yang telah mengalami kehilangan dan harus dipertimbangkan sebagai prioritas untuk penelitian masa depan.

Untuk Helen Hu Crispin, wanita asal Hong Kong, kelas kardio dan yoga memberinya fokus ketika suaminya, James, meninggal karena kanker paru-paru tiga tahun lalu.

“Pergi ke gym memberi saya alasan untuk meninggalkan rumah. Itu memberi saya rutinitas dan membantu saya menjernihkan pikiran,” kata wanita berusia 41 tahun itu, seperti dikutip SCMP.

“Olahraga sangat membantu mengatasi kesedihan tapi tidak semua orang dapat mengumpulkan keberanian untuk berolahraga setelah kehilangan seseorang yang dekat … Keberanian juga memainkan peran besar dalam keseluruhan proses duka,” tambah Hu Crispin.

Terapis dan spesialis trauma yang berbasis di London, Olivia James mengatakan bahwa olahraga, pada usia berapa pun, bisa menjadi cara yang bagus untuk memulai naluri bertahan hidup.

“Menyusul trauma parah seperti kehilangan, kita dapat rentan terhadap suasana hati yang buruk, perenungan, depresi dan bahkan [pemikiran] bunuh diri,” paparnya.

Dia menambahkan, “aktivitas yang membuat Anda kembali ke tubuh Anda dapat membantu mengaktifkan kembali naluri bertahan hidup. Olahraga dapat membantu merangsang sistem saraf Anda, membantu Anda kembali berpijak, dan membantu mengatur suasana hati dan pola tidur.”

Menurut James, sering bersedih membuat orang merasa tidak berdaya dan bergantung pada emosi mereka, tetapi olahraga mengingatkan bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk merasa sedikit lebih baik.

“Pada akhirnya olahraga bisa menjadi cara yang tepat untuk menyalurkan dan melepaskan perasaan marah dan frustrasi.”

Meskipun olahraga tidak akan menghilangkan kesedihan seseorang, olahraga dapat memainkan peran penting dalam membantu orang untuk beradaptasi dengan kehilangan.

Pelepasan endorfin melalui aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan suasana hati, yang sangat penting bagi mereka yang menderita depresi selama proses berkabung.

Simak tips mulai berolahraga untuk bantu obati duka dan depresi setelah kehilangan di halaman berikut.

Cara berolahraga dengan aman setelah kehilangan orang yang dicintai


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *