Oli Yamalube dan AHM Dipalsukan, Cukup Cek 5 Poin untuk Deteksi



Jakarta, Indonesia —

Kasus pemalsuanĀ pelumas mesin sepeda motor baru saja diungkap kepolisian di Kalimantan Selatan dan Tangerang. Ada dua merek yang kedapatan dipalsukan oleh tersangka yaitu Yamalube (Yamaha) dan Astra Honda Motor (Honda).

Kepolisian dari Banjarmasin dan Tangerang adalah 42.972 botol oli palsu. Kasus ini tentu membuat pemiliki kendaraan harus lebih waspada. Terlebih buat Anda yang tidak pernah mengecek kemasan oli dan hanya mempercayakan kepada pihak bengkel.

“Pemalsuan ini memamg marak dan pemberantasan pemalsuan ini untuk kepentingan keselamatan konsumen pengguna sepeda motor,” kata GM Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin kepada Indonesia.com.

Perlu Anda ketahui bila umumnya oli palsu merupakan pelumas bekas yang dikemas kembali seperti baru. Sebab itu kualitas jika menggunakan pelumas demikian pasti akan buruk.

Lantas bagaimana membedakan antara pelumas asli dan palsu?

Dilihat dari tutup

Hal pertama yang bisa dicek adalah tutup botol oli. Anda harus mengecek bagaimana kondisi tutup botol karena botol bekas dan baru bisa terlihat. Setiap pabrikan oli mobil hanya menciptakan kemasan dengan tutup botol sekali pakai.

Jadi jika muncul kerusakan seperti tutup sudah tidak kencang dan ada beberapa bagian penyok, maka besar kemungkinan itu oli palsu. Selain itu untuk digunakan sekali saja, pabrikan juga menambahkan seal yang akan mengunci tutup botol oli.

Coba amati, apakah seal yang terdapat pada tutup botol tersebut sudah hilang? Jika iya maka oli tersebut palsu.

Label pada botol

Masih dengan mengamati kemasan, Anda juga bisa melihat bagian label pada botol. Label pada oli palsu biasanya akan tampak kusam karena menggunakan botol bekas. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki label baru.

Ada juga yang memanfaatkan label baru dengan menggunakan kertas stiker murah. Tentu saja hasil print label tersebut banyak perbedaan dengan yang asli. Anda bisa melihat dari warnanya dan kualitas kertas label.

Pada label juga Anda bisa mengamati stiker hologram khusus yang selalu disematkan pabrikan. Oli palsu tentu saja tidak memiliki stiker ini.

Bentuk botol

Anda juga akan mendapati bentuk botol yang jelek pada oli palsu. Karena para penjual curang biasanya membersihkan botol oli lama kemudian mengisinya dengan yang palsu.

Hal ini tentu sangat mudah dikenali karena pasti banyak bekas goresan atau penyok pada botol.

Supaya Anda lebih mudah membandingkan, kenali seperti apa botol oli yang asli. Sehingga ketika melihat produk palsu kita bisa langsung membedakannya.

Nomor produksi pada kemasan

Selanjutnya nomor identifikasi pada kemasan botol. Semua oli selalu memiliki nomor produksi pada kemasannya. Sama halnya dengan produk lainnya, produsen pelumas selalu mencantumkan nomor produksi.

Nomor produksi ini letaknya ada dua yaitu di bagian tutup botol dan di bagian botolnya. Kedua nomor yang dicantumkan tentu harus ada dan sama. Anda bisa mengecek terlebih dahulu dan membandingkannya.

Apabila pada tutup botol tidak ada nomor sama sekali atau memiliki nomor yang berbeda maka bisa dipastikan bahwa produk tersebut palsu.

Bau serta warna dari oli

Pengecekan terakhir adalah warna dan juga baunya. Jika dari keempat ciri kemasan di atas ternyata memperlihatkan oli asli, langkah terakhir adalah dengan memeriksa kondisi cairan di dalamnya.

Ciri khas yang dimiliki oli asli warnanya lebih bening dan sedikit kekuningan. Tidak ada bau aneh yang keluar dari oli bahkan beberapa ada yang menyatakan lebih wangi. Sedangkan oli palsu baunya gosong dengan warna yang keruh.

Oli palsu memanfaatkan oli bekas yang warnanya sudah keruh bahkan cenderung menghitam. Biasanya akan disaring kemudian dioplos dengan zat lainnya untuk membuat warnanya lebih bening.

Walaupun sudah dicampur dengan bahan apapun, oli bekas tidak akan pulih warnanya seperti oli baru. Jadi Anda bisa langsung mengenalinya jika melihat cairan olinya, mengutip keterangan Suzuki Indonesia.

(ryh/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *