Omicron Jadi 5 Kasus, Orang Luar Masuk RI Melonjak



Jakarta, Indonesia —

Sebaran varian Covid-19 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Kendati demikian, pemerintah mengklaim kasus Omicron merupakan imported case alias belum menyebar dalam transmisi lokal atau komunitas.

Di tengah ancaman varian Omicron itu, pemerintah malah melaporkan terjadinya peningkatan pada WNI maupun WNA yang masuk ke area Indonesia sepanjang Desember ini.

Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

Kasus Omicron di Indonesia Jadi 5 Kasus

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat tambahan dua kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron. Dengan demikian, saat ini sudah terdapat lima kasus warga terinfeksi positif varian Omicron.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut dua temuan kasus baru itu merupakan imported case dari pelaku perjalanan luar negeri dari London, Inggris.

“Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi dari 11 kasus probable ada 2 kasus terkonfirmasi positif. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta,” kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (22/12).

Orang dari Luar Negeri Masuk ke RI Melonjak Jadi 4 Ribu

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kedatangan pelaku perjalanan orang dari luar negeri meningkat hingga pertengahan Desember ini. Tercatat lebih dari 4.000 orang pelaku perjalanan luar negeri masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Wiku menyebut angka itu jauh meningkat dibanding pada Oktober lalu yang hanya berada di kisaran 1.000-2.000 orang pelaku perjalanan luar negeri. Selanjutnya, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong juga mencatat kenaikan pelaku perjalanan dari yang November kisaran 50-100 kasus, kini pada 10 Desember lalu mencapai 300 kedatangan.

Hal serupa juga dijumpai di Pelabuhan Ferry Batam Centre, yang sepanjang Desember ini naik menjadi 200-400 pelaku perjalanan. Dua kali lipat dari awal November lalu yang hanya mencatat 100-200 pelaku perjalanan.

IDI Dorong Pemantauan Medis Joki Vaksin di Sulsel

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mendorong pemantauan medis terhadap Abdul Rahim, joki vaksin di Pinrang, Sulawesi Selatan, yang mengaku sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.

Zubairi mengatakan jumlah dosis vaksin yang masuk ke tubuh Abdul Rahim di luar standar kesehatan. Ia menjelaskan sejauh ini belum ada uji klinis yang secara spesifik menyuntikkan 16 dosis vaksin Covid ke tubuh manusia.

“Yang penting dipantau, dilihat perkembangannya. Itu bukan standar vaksin sih, itu tidak benar,” kata Zubairi kepada Indonesia.com lewat sambungan telepon, Rabu (22/12).

Polisi Periksa 9 Saksi Soal Kasus Joki Vaksin

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait pengakuan Abdul Rahim (49) menjadi joki vaksin dari Pinrang yang telah mendapatkan 16 kali suntikan vaksinasi dengan mendapatkan imbalan uang. Sembilan orang saksi pun telah dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah warga yang diduga mengetahui peristiwa belasan kali Abdul Rahim mendapatkan suntikan vaksinasi.

“Sudah ada sembilan orang, termasuk Abdul Rahim yang diambil keterangannya,” kata Deki saat dikonfirmasi, Rabu (22/12).


RI Tambah 3 Tempat Karantina WNI dari Luar Negeri di DKI


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *