Omicron Transmisi Lokal dan Tren Kasus Covid Naik



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah mencatat sebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Saat ini kasus Omicron di Indonesia berjumlah 47 kasus, dengan rincian 46 kasus imported case dan satu kasus transmisi lokal di DKI Jakarta.

Di tengah meningkatnya kasus varian Omicron di Indonesia, pemerintah juga mulai mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia.

Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagai berikut:

Transmisi Lokal Omicron di DKI

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan kronologi satu kasus transmisi lokal warga yang terinfeksi varian Omicron di DKI Jakarta. Warga berjenis kelamin laki-laki berusia 37 tahun itu tinggal di Apartemen Green Bay Pluit, Jakarta. Selain dia, istrinya pun terpapar Covid-19 namun belum bisa dipastikan apakah terpapar Omicron atau tidak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, laki-laki tersebut merupakan warga berdomisili di Medan yang kerap bolak-balik DKI Jakarta untuk keperluan tertentu.

Ia menyebut, pada 6 Desember lalu, warga tersebut tiba di Jakarta dengan status negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes Covid-19. Warga tersebut tercatat tidak ada riwayat perjalanan luar negeri dalam waktu dekat. Kemudian, pada 19 Desember, warga tersebut melakukan pemeriksaan rapid test antigen sebagai syarat perjalanan untuk kembali ke Medan, hasilnya positif Covid-19.

Selanjutnya, sampel tersebut kembali divalidasi melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) oleh salah satu laboratorium yang bekerjasama dengan Kemenkes. Kemudian pada 26 Desember diketahui hasilnya positif terkonfirmasi varian Omicron. Kini pasien tersebut pun tengah dirawat karantina di RSPI Sulianti Saroso, alih-alih RSDC Wisma Atlet seperti puluhan pasien Omicron lainnya.

Jaringan Laboratorium Tes SGTF Masih Minim

Kemenkes mengakui jumlah laboratorium pemeriksaan tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk S Gene Target Failure (SGTF) yang dapat mendeteksi varian Omicron di Indonesia masih sangat terbatas.

Beda tes PCR biasa dengan tes PCR SGTF terletak pada kit reagen khusus yang dibutuhkan untuk SGTF. Lantaran teknik SGTF adalah fokus pada area genome varian Omicron yang kehilangan atau delesi beberapa huruf genetik di gen S (spike). Sementara umumnya pemeriksaan hanya kepada gen N dan gen ORF.

“SGTF tidak banyak sampai saat ini, kurang lebih hanya 30 fasilitas laboratorium yang tersebar di beberapa provinsi yang memiliki SGTF. Kita sedang dalam proses penambahan,” kata Direktur P2PML Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Selasa (28/12).

10 Provinsi Alami Tren Kasus Naik

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan terdapat sekitar 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama masa Natal dan Tahun Baru. Dengan demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Sebanyak 10 provinsi mengalami tren kenaikan kasus antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Jambi, Kalimantan Utara, Banten, dan Sulawesi Selatan,” ujar Johnny dalam keterangan resmi.Capaian Dosis Vaksin RI

Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Selasa (28/12) Pukul 12.00 WIB, yakni 157.804.805 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 111.565.302 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 75,77 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 53,57 persen.

(khr/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *