P Diddy Dituding Perkosa Beramai Perempuan yang Bahas Tupac Shakur




Jakarta, Indonesia

Artikel ini mungkin membuat sebagian pembaca tidak nyaman.

Sean Diddy Combs alias P Diddy dituding melakukan rudapaksa secara beramai-ramai seorang perempuan yang menuduhnya terlibat dalam pembunuhan Tupac Shakur.

Tudingan itu muncul dalam gugatan baru yang ditujukan kepada musisi tersebut dan memperpanjang daftar gugatan yang menjerat kepadanya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan New York Post pada Rabu (16/10), gugatan itu menyebut dugaan kejahatan penyerangan seksual dan pemukulan tersebut juga disertakan dengan dugaan penganiayaan, penahanan palsu, dan penculikan terhadap seorang “penduduk California” pada Maret 2018.


Gugatan itu berisi tudingan P Diddy, dengan bantuan sejumlah kaki tangannya, menggunakan remot TV untuk merudapaksa penggugat yang bernama Ashley Parham.

Parham mengklaim bertemu dengan P Diddy secara virtual melalui Facetime yang dimulai oleh seorang pria yang ia temui di luar sebuah bar pada Februari 2018.

Pria tersebut disebut berusaha memamerkan diri kepada Parham sebagai orang dengan kenalan penuh orang terkenal dan menggunakan nama P Diddy. Namun Parham menyebut dirinya tak terkesan dengan hal itu dan menilai Diddy terlibat dalam pembunuhan Tupac Shakur.

Ucapan Parham itu didengar Diddy, dan rapper tersebut diklaim mengatakan bahwa Parham “akan membayar” pernyataan tersebut.

[Gambas:Video ]

Pada Maret 2018, Parham diundang ke rumah seorang pria di Orinda, California, untuk membantu pengobatan kanker. Namun ternyata itu adalah jebakan untuk Parham. Di sana, ia dilecehkan oleh Combs.

Combs bahkan mendekati Parham dengan sebuah pisau, mengarahkannya ke wajah perempuan itu, dan mengancam akan memberikan “senyum Glasgow” yang merujuk pada bekas luka sayatan dari sudut mulut hingga ke telinga mirip senyuman.

Gugatan itu juga menyebut nama Kristina Khorram. Khorram dituding membantu Diddy untuk menjebak Parham agar bisa “dilecehkan oleh Diddy sementara dia membantu membersihkan TKP”.

Sean Diddy Combs disebut melumuri tubuh Parham dengan minyak lubricant atau pelumas, selepas pakaian perempuan tersebut dilucuti oleh rapper tersebut dan pria yang ia temui di bar sebelumnya.

Combs kemudian dituding memerkosa Parham dengan kasar dengan remot televisi, mengancam Parham dengan menyebut nyawa perempuan itu di tangannya, dan rapper itu bisa “mengambilnya” dan tak akan pernah ditemukan lagi.

Parham menyebut dirinya diperkosa oleh tiga dari empat pria di dalam apartemen tersebut sebelum Diddy pergi dan menginstruksikan pria keempat melakukan hal serupa. Namun pria keempat tidak melakukannya dengan alasan “Joe Doe 1” menggunakan tubuh Parham macam “seluncuran”.

Setelah Parham tak bisa bergerak, ia dipaksa meminum sebuah pil tak dikenal oleh Khorram. Usai kejadian tersebut, Parham menyebut dirinya dirawat di rumah sakit dan menjalani pemeriksaan pemerkosaan.

Parham menyebut dirinya sudah melaporkan hal tersebut kepada kepolisian dan menjalani pemeriksaan, tapi ia merasa diabaikan oleh aparat. Dalam laporan lanjutan pun Parham tak menyebutkan nama Combs dengan alasan dirinya khawatir akan diabaikan atau akan mendapatkan ancaman dari Diddy bila ketahuan melapor ke polisi.

Dalam gugatan terkini pula, Parham menyebut Combs mencoba menawarinya uang untuk tetap diam dan tidak melaporkan dugaan pemerkosaan itu. Kini Parham menggugat Combs, Khorram, dan sejumlah orang lainnya US$50 juta sebagai ganti rugi dan persidangan juri.

Gugatan ini memperpanjang deretan daftar tudingan terhadap Sean Diddy Combs yang sudah membuatnya ditahan di New York City sembari menunggu persidangan yang akan digelar pada Mei 2025.

P Diddy sendiri masih berkelit dan mengaku tidak bersalah atas seluruh tudingan tersebut. New York Post menyebut sudah menghubungi perwakilan Combs soal gugatan Parham, tapi tak mendapatkan respons.

Jika Anda mengalami, melihat, mendengar, dan mengetahui tindak kekerasan atau pun pelecehan kepada perempuan dan anak, hubungi SAPA via telepon 129 atau melalui WhatsApp 08111-129-129.

(end)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *