Pakar Teknologi Tanggapi Ide Dakwah Metaverse Ala Jokowi



Jakarta, Indonesia —

Pakar teknologi dari Telkom University menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang sebut dakwah dan mengaji bisa lewat Metaverse.

Andry Alamsyah, Associate Professor SEB Telkom University mengatakan lewat Metaverse aktivitas fisik saat ini mungkin dilakukan lewat virtual, salah satunya mengaji.

“Ngaji, ngajar termasuk saya dosen juga enggak harus ketemu fisik juga. Bisa saja di lab bertemu menggunakan Augmented Reality (AR). Saya rasa bisa saja, itu memang ke depan arahnya ke sana,” ujar Andry kepada Indonesia.com lewat sambungan telepon, Kamis (23/12).

Sebelumnya, pada Rabu (22/12) Jokowi mengatakan warga Nahdlatul Ulama (NU) bisa membuat pengajian di metaverse di masa mendatang. Hal tersebut Jokowi sampaikan sambil mengenang pertemuannya dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg pada 2016.

Jokowi mengaku dibisiki Mark soal konsep metaverse. Mark menyebut 5-10 tahun mendatang manusia akan memindahkan hampir seluruh aktivitas fisik ke dunia maya.

“Nanti semuanya dakwah virtual, pengajian virtual, tapi seperti betul-betul ketemu seperti ini, bukan seperti sekarang yang masih menggunakan v-con. Metaverse akan mengubah,” kata Jokowi saat membuka Muktamar ke-34 PBNU di Lampung Tengah, Rabu (22/12).

Menurut Andry, dengan adanya Metaverse, pihak-pihak yang terlibat sebuah aktivitas tidak perlu bertemu fisik lantaran lebih efisien karena tak perlu menyisihkan untuk transportasi.

Bahkan bukan hanya mengaji, Andry mengatakan konser musik pun sudah banyak direncanakan oleh para artis di Metaverse.

Diikuti Polemik

Meski demikian, ia memprediksi ke depan akan ada polemik yang bermunculan imbas beralihnya dunia maya ke Metaverse, di antaranya ibadah sholat Jumat.

Menurut Andry, ibadah sholat Jumat biasa dilakukan di masjid dengan kapasitas minimum 40 orang. Namun dengan adanya Metaverse, bukan hal yang tak mungkin dilakukan secara virtual.

“Kalau Jumatan kan harus 40 orang, boleh enggak itu sama MUI Jumatan di rumah. Tapi kalau kita jumatan di Metaverse apakah bisa, itu kan nanti jadi polemik,” tuturnya.

Andry tak menampik nantinya ibadah bisa dilakukan secara virtual dengan kualitas yang tak berkurang.

“Kita berasa Jumatan di mesjid dengan 40 orang tapi kita enggak di mesjid, actually kita lakukan di rumah, kualitasnya ga berkurang, dakwahnya enggak berkurang. Pasti akan menjadi polemik-polemik kaya gitu ke depan,” tutup Andry.

(can/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *