Pangeran William-Kate Coba Lindungi Charlotte dari Nasib Macam Harry




Jakarta, Indonesia

Pangeran William dan Kate Middleton disebut melakukan segala cara yang bisa mereka lakukan untuk melindungi anak mereka, Putri Charlotte, dari kesulitan yang sama seperti yang dialami Harry.

Pasangan calon penguasa Kerajaan Inggris tersebut sangat menyadari tantangan yang akan dihadapi Putri Charlotte di masa depan saat kakaknya, Pangeran George, naik takhta.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penulis biografi kerajaan, Robert Hardman, kepada People dan diberitakan New York Post pada Rabu (7/5), bahwa Pangeran dan Putri Wales berhati-hati terkait pengasuhan Putri Charlotte mengingat cerita Harry dalam memoarnya, Spare.

“Mendiang Ratu [Elizabeth II] selalu sangat menyadari peran yang luar biasa dan menantang sebagai anak nomor dua,” kata penulis The Making of King tersebut.




“Itulah sebabnya mendiang sangat menyayangi adiknya, Margaret, putranya, Andrew, dan Harry. Dia mengerti bahwa menjadi orang kedua dalam keluarga dan institusi yang sangat hirarkis punya tantangan tersendiri. Semua orang sadar akan hal itu,” kata Hardman.

“Sementara William mempersiapkan diri untuk menjadi raja kelak, dia juga mencoba membuat seluruh kehidupan kerajaan mudah didekati dan tidak menakutkan bagi seluruh anaknya,” kata Hardman.

Menurut Hardman, Charlotte lambat laun terlihat nyaman dengan dirinya sendiri. Ia juga menilai ia bisa menyandang gelar Princess Royal, seperti yang dimiliki oleh Putri Anne yang juga adalah orang paling dekat dengan Raja Charles III.

Meski begitu, itu semua kembali kepada Charlotte apakah ia ingin menerima gelar tersebut. Hal yang sama saat Pangeran Philip menolak diberi gelar Prince Consort karena menikah dengan Ratu Elizabeth II.

[Gambas:Video ]

New York Post menyebut sudah menghubungi Istana Kensington untuk meminta tanggapan terkait kabar tersebut.

Kisah perjuangan anak kedua dalam keluarga Kerajaan Inggris bukan hanya terjadi dengan Harry seperti dalam memoarnya, Spare, tetapi juga terjadi dengan adik Ratu Elizabeth II, Margaret, serta adik dari Raja Charles, Pangeran Andrew.

Ketiganya menjadi penerus takhta bila pewaris pertama terjadi sesuatu, seperti mundur dari takhta atau meninggal dunia. Posisi ini konon menjadi sentimen tersendiri karena dianggap sebagai cadangan dari saudara mereka, dan kerap dianggap publik “bermasalah”.

Mendiang Putri Margaret juga dahulu riuh dengan pemberitaan terkait kehidupannya yang glamor serta skandal asmaranya dengan Kapten Peter Townsend yang sudah menikah dan punya anak.

Kemudian Pangeran Andrew sebagai anak laki-laki kedua Ratu Elizabeth II juga menjadi sorotan, terutama soal kedekatannya dengan Jeffrey Epstein yang terseret kasus perdagangan seksual anak di bawah umur.

Sementara itu, Harry juga mendapat cap anak bermasalah semenjak remaja dan sejumlah skandal, mulai dari pakai kostum Nazi hingga keluar dari keluarga Kerajaan Inggris dan membongkar aib keluarganya lewat memoar.

“Saya adalah bayangan, pendukung, Rencana B. Saya dibawa ke dunia jika sesuatu terjadi pada Willy,” tulis Harry dalam memoarnya, Spare.

“Keluarga saya telah menyatakan saya sebagai orang yang tidak berguna. The Spare. Saya tidak mengeluh tentang hal itu, tetapi saya juga tidak perlu memikirkannya. Jauh lebih baik, dalam pikiran saya, untuk tidak memikirkan fakta-fakta tertentu… Tetapi tidak seorang pun peduli dengan siapa saya bepergian; The Spare selalu bisa dicadangkan,” tulisnya.

(end)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *