Panglima TNI Ungkap Kolonel P Sempat Berbohong di Kasus Nagreg



Jakarta, Indonesia —

Salah satu anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan sejoli bernama Handi dan Salsabila di Jl.Raya Nagreg, Kabupaten Bandung Jawa Barat, sempat berbohong ketika pemeriksaan.

Hal itu diungkap oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Andika mengatakan anggota yang berbohong itu adalah Kolonel P.

“Kalau kolonel P awal kita periksa setelah kita dapat info dari Polresta Bandung, kita lakukan pemeriksaan di satuannya di Gorontalo. Nah itu sudah mulai ada usaha-usaha untuk berbohong. Tapi setelah kita konfirmasi dari dua saksi lain nah ternyata mulai perlahan-perlahan,” kata Andika kepada wartawan, Selasa (28/12).

Ada tiga prajurit yang terlibat kasus ini. Andika berkata ketiga prajurit itu telah ditarik ke Jakarta agar proses pemeriksaan bisa dilakukan terpusat.

“Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan. Nah kemudian satu anggota Sertu AS itu ada di Bogor, dan satu lagi DA itu ada di Cijantung. Kita pusatkan tapi tidak kita satukan sehingga bisa kita konfirmasi,” katanya.

Lebih lanjut, Andika mengatakan dalam peristiwa ini, ketiganya dimungkinkan untuk dituntut dengan hukuman mati. Namun, ia menyebut, pihaknya menginginkan ketiganya dituntut seumur hidup.

“Tuntutan sudah kita pastikan, karena saya terus kumpulkan tim penyidik maupun oditur, kita lakukan penuntutan maksimal seumur hidup, walaupun sebetulnya pasal 340 ini memungkinkan hukuman mati, tapi kita ingin sampai dengan seumur hidup saja,” kata Andika

Kasus ini bermula saat dua orang sejoli ditabrak oleh mobil Panther berpelat B pada 8 Desember di dekat SPBU Nagreg, Kabupaten Bandung. Dalam kecelakaan itu, netizen sempat memotret orang yang berada di dalam mobil Panther ketika menggotong korban termasuk nomor polisi mobil pelaku.

Masyarakat yang menyaksikan peristiwa itu mengira korban hendak dibawa ke rumah sakit. Tapi kedua orang tua korban tidak menemukan korban setelah mencari di seluruh rumah sakit dan puskesmas di sekitarnya.

Setelah dilakukan pencarian, pada (11/12) jasad keduanya ditemukan di dua lokasi berbeda. Jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu, Banyumas. Sementara jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap.

(yoa/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *