Para Bos Hollywood Kumpul Bahas Strategi Hadapi Tarif Film Trump
Jakarta, Indonesia —
Para pemimpin studio besar Hollywood dilaporkan berkumpul untuk membahas strategi menghadapi tarif Presiden Donald Trump terhadap film asing dan yang dibuat di luar Amerika Serikat.
Menurut laporan Variety, para pemimpin studio besar yang menguasai Hollywood berkumpul dalam rapat virtual bersama Kepala asosiasi dagang perfilman Hollywood, Motion Picture Association (MPA), Charles Rivkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat virtual yang digelar Jumat (9/5) tersebut bertujuan untuk mencari cara yang cermat untuk mengedukasi Gedung Putih terkait kompleksitas bisnis film, dan kesulitan menerapkan tarif pada produk yang bukan barang konvensional.
Selain itu, banyak film yang direkam di beberapa lokasi di luar Amerika Serikat karena ceritanya memerlukan latar tertentu, ataupun karena faktor biaya produksi.
Pekerjaan pascaproduksi pada efek visual dan penyuntingan juga sebagian dilakukan di berbagai negara untuk memanfaatkan subsidi dari negara tersebut.
Para pejabat Hollywood itu berpendapat bahwa banyak film yang masih direkam di AS, termasuk di sejumlah lokasi yang menjadi pusat perhatian, seperti Georgia, New Jersey, dan New York yang menawarkan insentif produksi yang besar.
Mereka berharap bisa meyakinkan Trump bahwa masalah produksi yang tidak terkendali sebagian besar berdampak pada negara bagian California yang tidak menawarkan tingkat subsidi yang sama dengan negara bagian lainnya.
Variety menyebut para bos yang berkumpul dalam rapat tersebut berjumlah sekitar 20 orang yang meliputi Kepala Universal Pictures dan Kepala NBCUniversal Entertainment & Studios, Donna Langley; Wakil Kepala Disney Entertainment, Alan Bergman; Wakil CEO Paramount Global, Brian Robbins; Kepala Amazon MGM Studios, Mike Hopkins; dan Kepala Sony Pictures Entertainment, Ravi Ahuja; Kepala film Sony Pictures, Tom Rothman; CEO Warner Bros. Discovery, David Zaslav; Kepala film Warner Bros., Michael De Luca; dan wakil CEO Netflix, Ted Sarandos.
Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari panggilan yang diadakan para pejabat Hollywood pada Senin (5/5) dengan MPA.
Presiden Trump sebelumnya mengisyaratkan dirinya terbuka untuk bertemu dengan para kepala studio meskipun hingga saat ini belum ada pertemuan yang dijadwalkan.
Bila pertemuan itu benar terjadi, kata Variety, MPA dan para studio yang menjadi sasaran lobi berencana untuk menekankan bahwa AS mempertahankan surplus perdagangan sebesar US$11 miliar dalam hal ekspor film dan bahwa sektor tersebut punya nilai positif bersih.
Hal itu ditujukan untuk menemukan cara bekerja sama dengan Trump dan untuk menghadapi langkah-langkah dari presiden yang bisa mengganggu bisnis film.
Meski begitu, para bos Hollywood ini juga masih kebingungan apakah tarif yang diumumkan oleh Trump ini hanya akan berlaku untuk film, atau televisi dan streaming juga akan dikenakan tarif.
Bila tarif juga akan menyasar televisi dan streaming, ada kekhawatiran hal tersebut akan menghancurkan model pembiayaan pembuatan film yang akan berdampak pada penurunan produksi secara dramatis.
Selain itu, tarif dari Trump ini juga akan menginspirasi negara-negara asing untuk mengenakan tarif dan pajak mereka sendiri pada film-film Hollywood.
(end/end)