Pemerintah Belum Ubah Aturan Nataru Usai Varian Omicron Ditemukan



Denpasar, Indonesia —

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah belum berencana mengubah kebijakan selama periode Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru) usai virus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di RSDC Wisma Atlet Pademangan, Jakarta.

“Saya pikir kebijakan Nataru sementara berjalan seperti itu. Nanti, kalau ada hal-hal khusus pasti ada langkah khusus oleh pemerintah. Kita lihat perkembangannya,” kata Moeldoko di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (16/12).

Namun, kata Moeldoko, pemerintah akan meningkatkan testing, tracing, serta mempercepat vaksinasi untuk mencegah penyebaran varian Omicron semakin meluas. Terlebih saat ini program vaksinasi anak 6-11 tahun sudah berjalan.

“Agar omicron dari awal yang diwaspadai oleh pemerintah itu betul-betul tertangani dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Moeldoko mengatakan pemerintah juga sudah menyiapkan lokasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Salah satunya di RSDC Wisma Atlet. Waktu karantina pun diperpanjang menjadi 10 hari dari semula hanya 3 hari.

“Ini upaya kuat dari pemerintah agar apa, agar Omicron yang dari awal sudah diantisipasi dan mitigasi ini betul-betul nantinya bisa diisolasi dengan baik,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Jubir Menko MarvesJodi Mahardi mengatakan terkait perubahan aturan soal PPKMmasih terus di bahas sambil menunggu kondisi di lapangan.

“Intinya PPKM yang digunakan akan tetap mengikuti standar acuan WHO.PPKM yang terus dievaluasi tiap minggunya merupakan alat asesmen yang cukup baik untuk langsung dapat memutuskan bila terjadi hal hal yang sangat dikhawatirkan,” ujar Jodi kepada Indonesia.com, Kamis.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kasus awal tersebut terdeteksi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Rabu (15/12).

Pasien yang merupakan seorang petugas kebersihan di RSDC itu mulanya menjalani tes PCR rutin oleh Tim Wisma Atlet pada Rabu 8 Desember.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, tiga orang petugas kebersihan terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka kemudian menjalani karantina di wisma atlet.

Dua hari setelahnya, Jumat (10/12), sampel ketiga pasien tersebut dikirim ke Balitbang Kemenkes untuk diperiksa lebih lanjut melalui proses Whole Genome Sequencing (WGS).

Selama proses pemeriksaan WGS tersebut, ketiganya juga menjalani tes PCR kedua pada Sabtu (11/12), sebagaimana prosedur karantina kesehatan. Hasilnya, ketiga orang tersebut sudah dipastikan negatif Covid-19.

(kdf, dhf/fra)

[Gambas:Video ]







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *