Pemimpin Taliban Minta Anggota Tak Siksa Eks Tentara Afghanistan



Jakarta, Indonesia —

Pemimpin Tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, mewanti-wanti anggotanya untuk tidak menghukum mantan anggota pemerintah Afghanistan di rezim sebelumnya.

Imbauan itu muncul beberapa hari setelah video mantan tentara Afghanistan disiksa viral di media sosial Afghanistan.

Perintah Akhundzada itu dipublikasikan di Twitter, Kamis (30/12) oleh juru bicara Taliban, Mohammad Naeem.

“Jangan menghukum pegawai dari rezim sebelumnya atas kejahatan mereka di masa lampau,” tutur Akhundzada.

Akhundzada menegaskan seluruh anggota Taliban harus menghormati janji kelompok itu soal amnesti atau pengampunan bagi mantan anggota pemerintah Afghanistan terdahulu.

Akhundzada juga mengimbau otoritas Taliban mencegah kepergian warga Afghanistan, mengingat mereka tak dihormati di luar negeri.

“Warga Afghanistan tak dihormati di luar negeri, jadi tidak boleh ada warga yang pergi,” tutur Naeem yang mengutip ucapan Akhundzada seperti dikutip AFP.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amnesty International, dan Human Rights Watch menuduh Taliban membunuh anggota pasukan keamanan dan pegawai pemerintahan Afghanistan sebelumnya.

Pada Rabu (29/12), Taliban mengakui bahwa dua petugas yang terlihat menyiksa eks personel militer dalam video viral itu adalah pasukannya.

Taliban pun mengklaim kedua oknum dalam video yang viral tersebut akan dihukum.

Serangkaian video penyiksaan yang dilakukan pasukan Taliban terus tersebar di media sosial dan semakin memicu kekhawatiran warga soal kebrutalan dan janji kelompok itu ketika merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu.

Sekelompok perempuan menggelar demo di Kabul memprotes penyiksaan Taliban. Namun, pasukan Taliban dikabarkan berupaya membubarkan demonstrasi dengan melontarkan tembakkan peringatan dan mendorong para pengunjuk rasa.

(pwn/rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *