Pendiri LSPR, Prita Kemal Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Inggris


Jakarta, Indonesia —

Universitas Coventry di Inggris memberikan gelar doktor kehormatan (honoris causa) melalui ajang Awards Ceremony untuk Faculty of Arts and Humanities kepada Prita Kemal Gani selaku founder dan CEO Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations (LSPR) pada Senin (15/11).

Pada kegiatan itu, Prita menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Public Relations atau Honorary Doctor of Arts in contribution to Public Relations & Communication Education across ASEAN di Cathedral Coventry, Inggris. Gelar diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Prita terhadap dunia pendidikan, khususnya yang terkait public relations (PR) dan komunikasi di kawasan Asean. Selain itu, Prita juga dinilai berhasil menginspirasi para praktisi industri PR dan komunikasi.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Prita Kemal Gani yang menerima gelar Doktor Kehormatan dari Coventry University. Prita adalah tokoh yang memiliki pencapaian yang luar biasa di bidang public relations. Hal ini tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa,” kata Wakil Rektor Universitas Coventry, John Latham.




London School of Public RelationsUniversitas Coventry di Inggris memberikan gelar doktor kehormatan (honoris causa) melalui ajang Awards Ceremony untuk Faculty of Arts and Humanities kepada Prita Kemal Gani selaku founder dan CEO Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations (LSPR) pada Senin (15/11). 
(Foto: Arsip London School of Public Relations)

Prita sendiri mengaku merasa begitu terhormat menerima penghargaan Honorary Doctor of Arts dari Universitas Coventry, dan menyampaikan terima kasih atas dukungan keluarga dan tim di LSPR.

“Saya sangat berterima kasih kepada Coventry University atas pengakuan mereka atas pekerjaan dan pencapaian saya. Saya akan menghargai momen ini sebagai salah satu momen terbesar dalam hidup saya,” kata Prita.

Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Indonesia to the United Kingdom, Ireland, and the International Maritime Organization, Desra Percaya turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi Prita pada dunia pendidikan. Dengan standar tinggi yang ditetapkan pada profesi humas, dia menyebut bahwa LSPR berperan besar mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi Indonesia untuk memasuki komunitas global dan mempromosikan persahabatan antara Indonesia dan Inggris.

Sejak 70 tahun lalu, Indonesia dan Inggris diketahui telah menjalin kemitraan yang baik, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai bersama, rasa percaya dan hormat, serta kerja sama yang saling menguntungkan, termasuk di bidang pendidikan.

Desra berharap, penghargaan ini dapat mendorong Prita dan LSPR untuk terus menemukan cara-cara baru terkait kerja sama antara institusi pendidikan. Menurutnya, kerja sama yang adaptif dan antisipatif akan memungkinkan generasi muda Indonesia untuk menangkap peluang baru, sehingga dapat mendukung pemulihan dari pandemi.

“Suatu kehormatan bagi saya untuk mengucapkan selamat kepada Ibu Prita Kemal Gani atas gelar Doktor Kehormatan dari Coventry University, mitra dekat Indonesia dan KBRI London. Saya percaya penganugerahan gelar bergengsi ini mencerminkan kerja keras yang telah dia dedikasikan di dunia pendidikan,” ungkap Desra.

Senada, Profesor Mike Hardy dari Universitas Coventry menyebut bahwa Prita adalah contoh pemimpin abad 21 yang berfokus pada kehidupan dan kebutuhan kaum muda, dengan berbagai karya yang sudah terbukti mampu menciptakan peluang dan meningkatkan kualitas humas di ranah publik.

“Dari sisi kemanusiaan, kontribusi Prita kepada masyarakat jauh lebih luas dibandingkan kehidupan profesionalnya. Untuk itu, kami merasa terhormat dan mengakui Ibu Prita dengan memberikan penghargaan berupa gelar doktor kehormatan dari universitas kami,” tuturnya.

Misi Prita untuk Dunia PR dan Komunikasi

Prita menyatakan, dirinya memiliki misi menjadikan Indonesia sebagai salah satu tren kehumasan dunia, khususnya di Asean. Terlebih, saat ini Indonesia menjadi penghasil tenaga humas terbanyak di dunia, dengan 226 ribu profesional humas yang terdata pada LinkedIn.

Di sisi lain, Indonesia juga mempunyai sekitar 210 perguruan tinggi dengan Fakultas Komunikasi Jurusan Kehumasan, mencetak sekitar 10 ribu lulusan kehumasan tiap tahun, yang dapat diserap oleh berbagai perusahaan, baik berskala nasional maupun multinasional. Termasuk,jaringan hotel terkemuka dunia yang beroperasi di dalam negeri, terutama di Bali.

“Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai departemen kehumasan dan pastinya banyak keterlibatan humas Indonesia dalam international operation,” kata Prita meyakini.

Prita mengungkapkan, ada lima hal yang harus dipenuhi seorang PR profesional. Pertama, disiplin dan konsisten, di mana meski di masa pandemi pekerjaan PR banyak terbantu oleh teknologi dan kesempatan bekerja dari rumah, PR harus tetap menghasilkan pekerjaan yang unggul, tepat waktu, dan memuaskan. Kedua, selalu kreatif dan inovatif dengan banyak membaca dan mendengar.

“Profesional PR juga harus selalu melakukan riset dan melatih diri untuk menganalisis hasil riset tersebut untuk merancang program PR,” ujar Prita.

Ketiga, menguasai ilmu bergaul (relationship skill) agar mudah diterima dan dapat berperan di masyarakat. Keempat, menguasai Bahasa Inggris, terus belajar teknologi, beradaptasi dengan teknologi maupun perangkatnya, serta dapat memanfaatkan data. Kelima, menjadi anggota kehumasan dari berbagai organisasi di dunia, sehingga mempunyai jejaring yang luas.

Sebagai tokoh humas yang inspiratif, Prita tercatat aktif menjadi pembicara dan juri pada program kehumasan, juga mengadakan edukasi terhadap generasi muda sebagai calon profesional human. Antara lain, dengan kampanye edukasi ke berbagai sekolah, termasuk tingkat SD; program radio dan acara bincang langsung PR Corner; penerbitan buku PR Corner; penyelenggaraan berbagai kompetisi kehumasan seperti PR Rising Star.

Prita yang berstatus sebagai anggota Dewan Penasihat Proyek Perubahan Iklim British Council, mendirikan London School of Public Relations (LSPR) pada 1992. Sejak saat itu, LSPR menjadi salah satu sekolah PR paling terkenal di Indonesia, dengan lebih dari 31.098 lulusan dan lebih dari 6.270 siswa.

Sepanjang karier, Prita juga tercatat memperoleh sejumlah penghargaan, antara lain penghargaan Best Practices in the Public Relations and Communications Profession dan Outstanding Entrepreneur Award dari Asia Pacific Entrepreneur Awards. Selain itu, dia juga terlibat dalam masalah sosial dengan mendirikan London School of Autism Awareness Centre.

(rea)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *