Penembak Pria Kulit Hitam Rittenhouse Bebas, Biden Buka Suara
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, buka suara setelah pengadilan Kenosha memutuskan penembak pria kulit hitam bernama Kyle Rittenhouse tak bersalah.
“Putusan di Kenosha akan membuat banyak warga Amerika marah dan khawatir, termasuk saya sendiri. Kita harus mengakui hakim sudah memutuskan,” kata Biden seperti dikutip AFP, Senin (22/11).
Ia lalu berkata, “Saya mendesak semua orang menyampaikan pendapat mereka secara damai, konsisten dengan supremasi hukum.”
Biden melontarkan pernyataan ini setelah pada Jumat pekan lalu, pengadilan Kenosha memutuskan remaja berusia 18 tahun itu tak bersalah atas dakwaan pembunuhan yang disengaja dan tuduhan lain.
Sebelum memberikan putusan tak bersalah untuk seluruh tuduhan terhadap Rittenhouse, para hakim mengaku menghabiskan selama lebih dari empat hari untuk mendiskusikan hal tersebut.
Menanggapi putusan hakim ini, sejumlah warga menggelar protes. Biden memperingatkan bahwa ia menentang kekerasan dan mengimbau agar publik tetap tenang usai putusan itu dijatuhkan.
Salah satu media lokal besar di negara bagian Wisconsin, Wisconsin State Journal (WSJ), juga mengungkapkan kekecewaan terkait putusan pengadilan itu dalam editorialnya.
“Pasti akan memicu keberanian para milisi yang berusaha mengambil alih hukum ke tangan mereka” tulis WSJ.
Namun menurut WSJ, kekerasan lebih jauh sebagai respons putusan tersebut juga tak membantu apa pun.
Akhir pekan lalu, ratusan warga sudah berkumpul di pusat Kota Chicago, memprotes pembebasan Rittenhouse.
“Kami punya hak, hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat,” kata aktivis hak-hak sipil veteran AS, Jesse Jackson, dikutip dari Chicago Sun Times.
Sementara itu, komunitas Pemilik Senjata AS bersuka cita atas pembebasan Rittenhouse yang dianggap sebagai pejuang pemilik senjata AS dan hak membela diri.
Mereka juga menyatakan akan menghadiahkan senapan semi otomatis, AR-15, ke pelaku.
(isa/has)
