Penembakan Kamp Pengungsi Palestina di Libanon, 3 Anggota Hamas Tewas
Setidaknya tiga anggota Hamas tewas akibat penembakan di kamp pengungsi Palestina di Libanon pada Minggu (12/12). Hamas mengklaim penembakan itu dilakukan oleh kelompok rival mereka, Fatah.
Salah satu pejabat Hamas, Raafat al-Murra, mengatakan bahwa penembakan ini terjadi saat kelompoknya sedang menggelar pemakaman untuk anggota yang meninggal di Kota Tyre.
“[Fatah] menembaki prosesi pemakaman itu,” ujar al-Murra, sebagaimana dikutip AFP.
Menurut al-Murra, enam orang lainnya juga terluka akibat penembakan ini.
Seorang penghuni itu mengatakan kepada AFP bahwa ada kontak senjata setelah insiden penembakan tersebut. Penghuni kamp itu mengatakan bahwa Fatah dan Hamas menerjunkan pasukan masing-masing.
Prosesi pemakaman ini sendiri digelar bagi salah satu anggota Hamas yang tewas dalam ledakan di kamp Burj al-Shemali itu pada Jumat (10/12).
Sejumlah media melaporkan bahwa ledakan itu berasal dari gudang senjata yang meledak. Namun, menurut Hamas, ledakan itu terjadi akibat arus pendek listrik di salah satu toko pasokan oksigen untuk pasien Covid-19.
Ledakan itu membuat tembok di sekitar toko gosong. Kaca-kaca di masjid dekat lokasi ledakan itu juga terpantau retak.
Burj al-Shemali ini merupakan satu dari 12 kamp pengungsi Palestina di Libanon. Saat ini, Libanon menampung sekitar 192 ribu pengungsi Palestina.
Berdasarkan kesepakatan bersama, tentara Libanon tak diperbolehkan masuk ke dalam kamp tersebut. Keamanan di dalam kamp selama ini diserahkan kepada faksi-faksi Palestina, yaitu Hamas dan Fatah.
Kedua kelompok itu sudah berseteru sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih Jalur Gaza setelah sepekan pertempuran.
(has)