Pengakuan Nadeo Usai Jadi Juru Selamat Timnas Indonesia


Jakarta, Indonesia —

Kiper Timnas Indonesia Nadeo Argawinata berbicara soal dirinya menjadi juru selamat Garuda di semifinal Piala AFF 2020 (Piala AFF 2021).

Sebuah penyelamatan penalti di menit akhir waktu normal menjadikan Nadeo Argawinata sebagai juru selamat Timnas Indonesia di laga semifinal leg kedua Piala AFF, Sabtu (25/12).

Nadeo melakukan penyelamatan penting dalam leg kedua semifinal. Di saat Indonesia unggul jumlah pemain dan gagal memanfaatkannya, tim Merah Putih semakin tertekan ketika Singapura mendapat penalti pada menit akhir waktu normal.

Wasit Kassem Al Hatmi menunjuk titik putih setelah menganggap Pratama Arhan melanggar Shawal Anuar.

Faris Ramli, salah satu pemain senior Singapura, maju mengemban tugas sebagai eksekutor penalti dan berhadapan dengan Nadeo.

Setelah wasit meniup peluit tanda mempersilakan penalti sudah boleh dilakukan, Faris melepaskan tembakan ke pojok kiri bawah gawang Nadeo.

Bola yang dilepaskan Faris bisa dibaca dengan baik oleh Nadeo. Pemain kelahiran Kediri pada 9 Maret 1997 itu menepis bola dan menggagalkan peluang emas Singapura meraih kemenangan di laga semifinal.

Setelah Nadeo berhasil mementahkan peluang Faris, Timnas Indonesia seperti mendapatkan second wind. Keunggulan dua orang pemain benar-benar dimanfaatkan pada pertandingan di babak tambahan dan mencetak dua gol yang membuat skor akhir menjadi 4-2.

“Bersyukur kita bisa lolos ke final Piala AFF 2020. Terus untuk pertandingan semalam kita tahu dengan sembilan pemain Singapura masih bisa bermain menyerang melawan Indonesia.”

Tapi kita tetap berjuang sampai akhir dan sempat terjadi drama juga di akhir babak kedua, ada penalti di situ dan alhamdulillah saya bisa mengamankannya karena berkat teman-teman, juga sebelumnya. Saya memang sudah melihat penendang-penendang Singapura sebelumnya,” ucap Nadeo dikutip dari Instagram PSSI.




Banner Testimoni

Nadeo mengaku dirinya sudah mempelajari lebih dulu penendang-penendang penalti Singapura sebelum pertandingan ini digelar.

“Sebelum pertandingan saya pelajari penendang-penendang dari Singapura, di samping itu tidak lepas dari feeling juga. Jadi bisa dikatakan beruntung. Kadang sepak bola perlu satu keberuntungan juga,” ucap Nadeo.

[Gambas:Video ]

(rhr)







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *