Pengamat Beberkan Dampak ke RI Jika Xi Jinping 3 Periode



Jakarta, Indonesia —

Wacana Presiden Xi Jinping memimpin tiga periode mengemuka usai Partai Komunis China (PKC) merilis resolusi, Kamis (11/11). Pengamat hubungan internasional membeberkan dampak ke Indonesia jika wacana itu terwujud.

Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, mengatakan bahwa di level bilateral, pola hubungan Indonesia dan China akan bertahan jika Xi terus berkuasa.

“Saya pikir kalau dia bertahan, maka pola hubungan bilateral sama China bertahan. Investasi China tetap. Proyek-proyek infrastruktur China akan bertahan, kemudian belt and road initiative lanjut terus. Salah satu keuntungannya adalah proyek infrastruktur China bertahan untuk Indonesia,” kata Rezasyah kepada Indonesia.com, Jumat (12/11).

Walaupun demikian, Rezasyah juga memaparkan dampak negatif jika kepemimpinan Xi terus berlanjut hingga tiga periode, salah satunya masalah penerobosan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

“Cuma negatifnya adalah dia ini kan militansinya tinggi. Akan tetap kejadian di Laut China Selatan dan di EEZ Indonesia, seperti saat ini tetap berjalan. Bisa pembangunan landasan pacu, latihan perang-perangan lah, penerobosan EEZ Indonesia jalan terus,” tutur Rezasyah.

Gerak abu-abu Xi Jinping dalam menguatkan China

Menurut Rezasyah, gerak pemerintahan Xi Jinping masih abu-abu. Kadang ia menawarkan bantuan, tetapi ada kalanya Xi juga mengancam keamanan internasional.

“Ini yang bikin Amerika Serikat, Eropa, dan semuanya sangat hati-hati, karena kita enggak tahu dia akan melakukan apa,” tuturnya.

Selain itu, Rezasyah menilai China tengah berusaha memperkuat diri dengan cara damai atau peaceful rise. Dalam memperkuat diri ini, China memanfaatkan sistem internasional untuk mendapatkan keuntungan.

Bagi Rezasyah, China dalam kepemimpinan Xi Jinping, tengah berusaha membuat dunia bergantung pada negara itu.

“Dunia itu kan enggak perlu dia kuasai, tapi dia kondisikan agar dunia itu tergantung pada dia. Bisa dunia tidak menolak kepemimpinan China,” tutur Rezasyah.

Namun, Rezasyah menilai China di bawah kekuasaan Xi Jinping akan tetap fokus menjalankan belt and road initiative yang mereka canangkan.

“Target China adalah bagaimana caranya belt and road inisiatifnya berhasil. Itu aja dulu, dan tidak terganggu oleh siapapun,” katanya.

Perseteruan China dan Taiwan berimbas ke RI

Tak hanya itu, Rezasyah juga menganggap perseteruan China dan Taiwan bisa jadi berdampak terhadap Indonesia.

“Kalau krisis dengan Taiwan berjalan, Xi Jinping akan menguasai pulau-pulau Taiwan yang ada di Laut China Selatan. Kalau sampai itu terjadi, ya akan nyerempet ke ASEAN,” tuturnya.

Ia kemudian berkata, “Untuk itu, Natuna terancam kan. Jadi, karena itu kita harus selalu membangun kekuatan nasional kita.”

(pwn/has)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *