Pengaruh Perubahan Iklim pada Bentuk Tubuh Hewan



Jakarta, Indonesia —

Sebuah penelitian menemukan bahwa hewan beradaptasi dengan perubahan iklim dengan mengubah bentuk tubuh mereka, untuk mengatur suhu internal mereka.

Dilansir We Forum, hewan juga disebut menghadapi pemanasan global dengan berbagai cara, mulai dari berpindah ke daerah yang lebih dingin atau mengubah waktu migrasi dan musim kawin.

Namun tak jarang juga hewan beradaptasi dengan perubahan iklim lewat perubahan bentuk tubuh. Penelitian tersebut meneliti bagaimana hewan tertentu telah mengubah ukuran telinga, ekor, paruh dan bagian tubuh lainnya untuk mengatasi panas.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk melindungi spesies dari perubahan ini adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah pemanasan global.

Pemanasan global merupakan tantangan besar bagi hewan berdarah panas yang harus mempertahankan suhu tubuh internal yang konstan. Seperti halnya orang yang mengalami heatstroke, membuat tubuh menjadi sangat stres saat tubuh kepanasan.

Mengikuti aturan Allen

Seperti diketahui hewan menggunakan bagian pelengkap tubuh mereka untuk mengatur suhu internal tubuh mereka. Misalnya Gajah Afrika, mereka memompa darah hangat ke telinga besar mereka kemudian mereka kepakan untuk menyebarkan panas.

Paruh burung juga melakukan fungsi serupa dengan gajah, di mana aliran darah dapat dialihkan ke paruh saat burung merasakan panas. Fungsi penyebaran panas ini digambarkan dalam gambar termal burung beo raja yang menunjukkan paruhnya lebih hangat daripada bagian tubuh lainnya.

Dua contoh tersebut menunjukkan ada keuntungan dari bagian pelengkap tubuh hewan untuk beradaptasi di lingkungan yang lebih hangat.

Faktanya, pada tahun 1870-an, Ahli Zoologi Amerika Joel Allen mencatat di iklim yang lebih dingin, hewan berdarah panas yang dikenal sebagai endoterm cenderung memiliki pelengkap yang lebih kecil sementara mereka yang berada di iklim yang lebih hangat cenderung lebih besar.

Pola biologis seperti aturan Allen juga dapat membantu membuat prediksi tentang bagaimana hewan akan berevolusi saat iklim menghangat. Penelitian dimulai dengan menemukan contoh perubahan bentuk hewan selama abad terakhir yang konsisten dengan pemanasan iklim dan sesuai aturan Allen.

Dari penelitian tersebut, contoh perubahan bentuk yang paling banyak didokumentasikan melibatkan burung, khususnya, peningkatan ukuran paruh, termasuk beberapa spesies burung beo Australia.

Studi menunjukkan ukuran paruh kakatua geng dan burung beo merah telah meningkat antara 4 persen dan 10 persen sejak tahun 1871.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa pelengkap tubuh mamalia juga bertambah besar. Misalnya, pada celurut bertopeng di mana panjang ekor dan kaki telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1950, juga pada kelelawar berdaun bundar besar yang ukuran sayap meningkat sebesar 1,64 persen selama periode yang sama.

Berbagai contoh menunjukkan perubahan bentuk terjadi di berbagai jenis pelengkap tubuh di berbagai hewan, di banyak bagian dunia. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jenis hewan mana yang paling terpengaruh.

Lanjut ke halaman berikutnya..


Urgensi Perubahan Bentuk Tubuh Hewan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *