Pengayaan Uranium Iran Disebut Bakal Capai Level Bom Nuklir



Jakarta, Indonesia —

Pengayaan uranium di Iran disebut bisa mencapai level kemurnian yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir. Iran dikabarkan tengah bersiap melakukan pengayaan uranium dengan kemurnian hingga 90 persen, level yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir.

Informasi ini disampaikan oleh dua sumber anonim Amerika Serikat, dikutip dari Axios. Kedua sumber anonim tadi juga mengatakan bahwa Israel membagikan informasi intelijennya kepada AS dan beberapa negara Eropa terkait perkembangan nuklir Iran.

Intelijen Israel juga menyebutkan persiapan yang tengah dilakukan Iran dapat membuat negara itu bisa mencapai pengayaan nuklir sebanyak 90 persen hanya dalam beberapa minggu, jika Tehran ingin melakukannya.

Selain itu, Iran disebut bakal meningkatkan serangan mereka kepada pasukan AS yang berada di kawasan. Serangan ini kemungkinan dapat dilakukan oleh suruhan Iran yang berada di Yaman, Suriah, dan Irak.

Akibat ancaman ini, pejabat Israel terus mendesak AS dan negara Eropa untuk bersikap tegas kala berusaha memperbaiki perjanjian dengan Iran.

Bahkan, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gatz mengatakan bahwa Israel telah memberikan informasi intelijen yang menunjukkan Iran terus berupaya membuat senjata nuklir kala melanggar perjanjian di 2015 lalu, Senin (29/11). Perjanjian ini dimuat dalam kesepakatan JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa AS dan sekutu Eropanya “harus memahami bahwa peluang ini (pembicaraan kesepakatan nuklir) bukanlah jendela yang bisa tetap terbuka selamanya.”

Tak hanya itu, negosiator nuklir baru Iran, Ali Bagheri Kani, sempat menuliskan kalau kesepakatan hanya dapat terjadi bila AS bersedia membayar harga dari keluarnya negara itu di perjanjian kala kepemimpinan Donald Trump.

Selain itu, AS juga harus menjamin tindakan yang sama tak akan terjadi lagi, pun juga menghapus seluruh sanksi Iran yang berlaku sejak 2015.

Sampai saat ini, Iran sudah berhasil memperkaya uranium mereka ke level 60 persen. Angka ini melampaui tingkat pengayaan uranium yang diizinkan dalam perjanjian nuklir pada 2015.

Sementara itu, tidak ada kebutuhan nuklir sipil yang memerlukan pengayaan uranium hingga level 90 persen. Walaupun demikian, proses pembuatan bom nuklir tak hanya bergantung pada level pengayaan uranium.

Seperti diketahui, AS dan sekutunya kembali membuka pembicaraan dengan Iran pada Senin (29/11). Namun, AS sendiri skeptis upaya diplomasi yang diusahakan tadi dapat membawa hasil positif.

Gedung Putih bahkan tengah mempersiapkan opsi lain seandainya cara diplomasi ini gagal membujuk Iran kembali mematuhi larangan pengembangan senjata nuklir.

Dalam perjanjian JCPOA, Iran wajib membatasi pengayaan uranium mereka hanya sampai 3,67 persen. Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Tehran.

Namun, penarikan AS dari perjanjian ini kala kepemimpinan Trump membuat Iran marah dan terus menggencarkan program pengayaan uranium. Pada awal November lalu, Iran mengklaim berhasil mencapai lebih dari 210 kilogram pengayaan dari 20 persen uranium.

(pwn/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *