Penjelasan Dokter soal Isu GERD Sebabkan Kematian
Jagat maya diramaikan dengan pembahasan yang menyebut penyakit asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan kematian. Benarkah demikian?
GERD merupakan penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi ini menjadi bentuk kronis dari penyakit asam lambung yang dapat memicu komplikasi serius jika tidak ditangani.
Menanggapi pembahasan yang ramai di media sosial, dokter spesialis jiwa di RS Alam Sutera Tangerang, Andri memastikan bahwa GERD bukan penyebab utama kematian. Kendati demikian, orang yang mengalami GERD bisa meninggal dunia jika terjadi komplikasi di tubuhnya.
“Kalau ada komplikasi itu bisa, tapi bisa dicegah dari pengobatan dini,” kata Andri, seperti dikutip dari tayangan di saluran YouTube pribadinya.
Andri menjelaskan, berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada 1999 lalu disebutkan bahwa prevalensi kematian akibat GERD hanya sekitar 0,02 dari 100 ribu. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kematian akibat GERD memang sangat kecil.
Lebih lanjut, Andri kemudian menjelaskan bahwa kondisi mental yang tidak stabil menjadi salah satu pemicu GERD karena penderita mengalami stres hingga membuat asam lambung melonjak. Kondisi ini dikenal dengan istilah baru yakni GERD-Anxiety.
GERD Anxiety disebut sebagai gejala kecemasan yang bisa memperparah GERD. Pada kondisi ini, gejala GERD bisa timbul tanpa ada masalah di esofagus, yang kemudian sering dikaitkan/disebabkan karena kecemasan.
“Jadi orang mengalami GERD karena takut mati, anxiety karena takut mati ini,” paparnya.
Meski begitu, saat seseorang yang memang memiliki riwayat GERD mengalami komplikasi, yang perlu dilakukan adalah tetap waspada. Berikut komplikasi yang bisa menyebabkan kematian pada penderita GERD dan patut diwaspadai.
1. Esofagitis refluks
Sebagaimana dilansir Emedicine, esofagitis refluks adalah cedera di bagian mukosa akibat naiknya cairan dari lambung ke esofagus. Menurut Andri, saat kondisi ini terjadi maka bisa menyebabkan pendarahan di leher yang membahayakan penderitanya.
2. Aspirasi pneumonia
Menurut Andri, aspirasi pneumonia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan bernafas dan gangguan di paru-paru.
3. Ulkus esofagus hingga esofagus spontan
Kondisi ini merupakan luka di lapisan lambung yang membuat penderitanya mengalami mual, ingin muntah hingga kehilangan nafsu makan.
Andri mengatakan bahwa semua komplikasi ini bisa diantisipasi sedini mungkin jika mulai dirasakan penderita. Pengobatan pun bisa segera dilakukan dan mencegah kematian.
“Makanya deteksi dini itu sangat penting,” katanya.
(tst/agn)