Pentingnya Roll Bar di Mobil Bambang Soesatyo Saat Terguling
Kecelakaan mobil reli yang dialami Ketua MPR Bambang Soesatyo di lintasan di Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/11) mengingatkan kita mengenai pentingnya perangkat roll bar atau roll cage.
Fungsi roll bar sebagai cangkang pelindung di kabin untuk menghindari penumpang dari benturan ketika kecelakaan bahkan jika mobil sampai terguling.
Saat kecelakaan, pria yang karib disapa Bamsoet tersebut berada di jok penumpang depan, sedangkan sopirnya adalah pembalap nasional Sean Gelael.
Kecelakaan Bamsoet terbilang mengerikan, pasalnya mobil sempat terbang kemudian terpelanting sebanyak tiga kali. Kecelakaan itu membuat mobil hancur namun keduanya selamat.
Bamsoet terlihat tidak mengalami cedera serius pasalnya dia sempat berfoto di samping mobil yang telah hancur lalu beredar di media sosial.
Salah satu komponen keselamatan utama yang sangat penting bagi mobil balap dan wajib ada untuk proses homologasi mobil balap adalah roll bar.
Roll bar biasanya ada di dalam kabin, bentuknya seperti kerangkeng logam yang dibuat mengikuti struktur utama bodi mobil. Perangkat ini berfungsi sangat vital, bukan sekadar membuat garang tampilan kabin mobil balap.
Penggunaan roll bar diatur dalam regulasi spesifikasi mobil balap karena olahraga ini punya risiko membahayakan keselamatan jiwa yang tinggi.
Sejarah
Roll bar punya sejarah cukup unik sebab awalnya ditemukan pertama kali bukan untuk kebutuhan mobil balap melainkan cabang olahraga lainnya, auto polo.
Hal itu diperkuat dari ditemukan sebuah foto dokumentasi auto polo yang menggambarkan permainan polo atau pukul bola menggunakan mobil.
Karena sering jatuh, maka mobil itu memiliki semacam palang besi agar saat mobil terguling, pengendaranya tidak tertimpa mobil sebab tertahan besi tadi. Foto diambil pada 1910 – 1915 atau sekitar 40 tahun sebelum akhirnya roll bar muncul di dunia balap.
Bentuk
Roll bar didesain sangat kuat, biasanya dibuat menggunakan material seamless dan chromoly yang membuatnya kokoh meski bodi mobil ringsek setelah tabrakan atau bahkan terguling-guling.
Roll bar terdiri dari sejumlah besi tubular yang dirangkai dan disambung menggunakan teknik pengelasan. Fokus rangkaian roll bar paling penting untuk melindungi penumpang dari risiko luka berat, setelah itu tim balap biasanya bisa memikirkan soal estetika.
Bentuk roll bar bisa macam-macam dan biasanya ditentukan dari berapa titik penyambungan misalnya 4 titik atau 6 titik. Semakin banyak titik umumnya membuat roll bar semakin kuat namun bisa penempatannya sulit karena makan tempat.
Menurut Intersport, jika pembuatan roll bar tidak dilakukan ahli bisa membahayakan dan berpotensi tidak lulus scrutineering.
Scrutineering merupakan pemeriksaan teknis kendaraan yang dilakukan sangat detail, baik sebelum atau setelah balapan. Hal tersebut merupakan proses standar dan hal wajib dilakukan dalam balap profesional.
Pemeriksaan teknis kendaraan ini tidak lain agar kendaraan yang digunakan pebalap dipastikan sesuai regulasi yang berlaku.
Selain kasus Bamsoet, contoh lain efektivitas roll bar yaitu ketika insiden pebalap Kari Kallio dan co-driver Markus Oksanen saat gelaran Rally Multia di Finlandia beberapa waktu lalu.
Keduanya sempat mengalami kecelakaan saat menggunakan Opel Astra. Mobilnya terguling saat melewati tikungan, akibatnya bodi ringsek seketika. Meski begitu mereka bisa keluar dari kabin dengan perlahan dan santai.
(ryh/fea)