Penutupan FKJ, Anies Tekankan Urgensi Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan permasalahan perubahan iklim yang selama ini terjadi disebabkan oleh masyarakat di daerah perkotaan. Dia mengatakan mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan melalui kolaborasi berbagai pihak.
“Perubahan iklim secara signifikan disebabkan oleh kita yang berada di daerah perkotaan, bukan di pedesaan. Maka kita harus mengkampanyekan kolaborasi lintas kota di seluruh dunia untuk menghadapi permasalahan ini,” kata Anies.
Demikian dikatakan Anies saat hadir sebagai narasumber di hari terakhir Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) untuk panel penutup bertajuk ‘Green and Just Recovery’.
Lebih lanjut Anies menekankan pentingnya kolaborasi lintas kota dalam penanganan perubahan iklim. Dengan kolaborasi, maka bakal tercipta satu terobosan dan inovasi yang bisa menjadi solusi dalam mengatasi berbagai masalah perkotaan, termasuk perubahan iklim.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Dengan berkolaborasi kita bisa menciptakan terobosan untuk menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi yang dihadapi berbagai kota di dunia,” tuturnya.
Adapun Anies hadir jadi narasumber bersama Executive Director UM-Habitat, Maimunah Mohd Sharif; Executive Director of C40, Mark Watts; Secretary General of United Cities and Local Goverments (UCLG), Emilia Saiz; dan Board Member of The World Resources Institute and Founder of Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal.
Gelaran akbar FKJ 2021 ini sudah berlangsung selama tiga hari dari 14 hingga 16 Desember. FKJ ini telah ditutup dengan malam apresiasi dan paparan Gubernur Anies Baswedan pada Kamis (16/12).
Kegiatan yang telah dimulai kemeriahannya sejak Oktober 2021 ini mengusung tema besar ‘Rise of Resilient and Liveable City’ dengan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.
Acara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjadi fasilitator dari berbagai elemen-elemen yang ada pada masyarakat agar bisa bersinergi dan berkontribusi terhadap pembangunan kota. Sehingga setiap pihak turut berkontribusi terhadap pencapaian-pencapaian yang diraih pemerintah.
Pleno internasional menjadi penutup dari rangkaian kegiatan FKJ dengan mengangkat sudut pandang dari ekonomi, infrastruktur, lingkungan, kepemimpinan, keuangan, sektor publik dan investasi.
Narasumber berasal dari pemerintah dan organisasi nasional dan internasional. Sesi yang membahas tentang ‘Building a Healthier and more Resilient City’ dihadiri oleh Representative for Faculty of Public Healthy Universitas Indonesia, Pandu Riono; Head of Regional Development Planning Board Jakarta Capital City Government, Nasrudin Djoko Surjono; dan WHO Representative in Indonesia, Dr N, Paranietharan.
Lalu sesi bertema ‘Future of Work : People and Government’ yang membahas mengenai dampak dari Covid-19 terhadap kehidupan sosial dan ekonomi menghadirkan Assistant to the Provincial Secretary for Economy and Finance DKI Jakarta Province, Sri Haryati; Executive Analyst, Bank Indonesia Representative Office Tokyo, Diana Permatasari; dan Senior Programme Officer at International Labour Organization, Lusiani Julia.
Kemudian sesi ketiga, ‘Climate Resilient Urban Planning’ mengundang Assistant to the Provincial Secretary for Development and Environment DKI Jakarta Province, Afan Adriansyah; President on EnPraxis and President of International Metropolitan Fellowship, Mark Roeland de Castro; dan Program Manager Rotterdam Climate Adaption Plan, Johan Verlinde.
Sebelumnya, FKJ yang bertema Rise Resilient and Liveable City ini telah menyelenggarakan serangkai kegiatan sejak Oktober lalu, mulai dari Indonesian Contemporary Art & Design 2021, Tik Tok Challenge, Yel Yel wilayah, foto mural, festival #IniJakarta, Jakarta Zona Meriah, hingga Festival Kerja Bakti.
FKJ ini diselenggarakan dari kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Biro Kerja Sama Daerah dan Yayasan Irama Nusantara, serta Jakarta Experience Board, didukung oleh Jaya Konstruksi.
(osc)
