Periksa eks Mentan Amran Sulaiman, KPK Cek Kepemilikan Tambang Nikel



Jakarta, Indonesia —

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami kepemilikan perusahaan tambang nikel mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, di Kabupaten Konawe Utara. Pendalaman materi itu dilakukan penyidik dengan memeriksa Amran pada hari ini, Kamis (18/11).

Berdasarkan temuan awal KPK, mantan Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman, diduga menerima sejumlah uang dari perusahaan nikel. Uang dimaksud dalam rangka pengurusan izin kuasa pertambangan eksplorasi dan eksploitasi serta izin usaha pertambangan operasi produksi.

“Dalam pemeriksaan hari ini terhadap saksi Amran Sulaiman, tim penyidik mengonfirmasi antara lain terkait kepemilikan tambang nikel di Kabupaten Konawe Utara,” ujar Plt. Juru Bicara KPK, Ipi Maryati Kuding, Kamis (18/11).

Amran diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Direktur PT Tiran Indonesia. Ini merupakan penjadwalan ulang setelah pada Rabu (17/11) yang bersangkutan berhalangan hadir.

Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Aswad Sulaiman yang diduga menerima suap Rp13 miliar dari sejumlah perusahaan terkait pertambangan nikel. Uang itu diterima Aswad saat menjadi pejabat bupati Konawe Utara 2007-2009.

Perbuatan Aswad diduga telah merugikan negara hingga Rp2,7 triliun. Kerugian tersebut berasal dari penjualan nikel atas pemberian izin kepada sejumlah perusahaan yang disinyalir melawan hukum.

KPK menjerat Aswad dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kabupaten Konawe Utara terkenal dengan hasil tambang nikel. Wilayah tersebut menjadi penghasil nikel terbesar di Sulawesi Tenggara.

Sejumlah perusahaan yang mengeruk nikel di wilayah itu di antaranya PT Unaaha Bakti, Konawe Nikel Nusantara (KNN), Bososi Pratama Nikel, Bumi Karya Utama (BKU), Dwi Multi Guna Sejahtera (DMS).

Kemudian Tristako, Singa Raja, PT Kimko, PT Seicho, PT Duta, PT Masempo Dalle, CV Eka Sari Indah, PT Titisan Berkah, PT CDS, PT MPM, PT Konawe Bumi Nusantara, dan PT Surya Tenggara.

(ryn/bmw)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *