Pertemuan Penguasa Arab di Saudi Tanpa Raja Salman
Dalam pertemuan para penguasa negara Arab di Riyadh pada Selasa (14/12), Raja Salman bin Abdulaziz tak terlihat kehadirannya. Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) yang menyambut para tamu.
Pertemuan ini dihadiri oleh pemimpin dari Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, dan Bahrain.
Mengutip The Guardian, Raja Salman hanya menunjukkan dirinya sekali di hadapan publik dalam 20 bulan terakhir. Salman terakhir terlihat kala mengunjungi Riyadh pada Agustus 2020 untuk operasi kantong empedu.
Dalam acara dengan perwakilan asing, Salman terakhir bertemu dengan wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab.
Sementara itu, kala Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung di kota Jeddah, Arab Saudi, Salman tak menyambut Macron. Macron malah disambut oleh MbS.
Kunjungan Macron, yang berlangsung tiga tahun setelah dunia digemparkan dengan kasus jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi, merupakan momen penting bagi Kerajaan Arab Saudi yang mengalami kejatuhan global akibat skandal itu.
The Guardian menilai Salman kini menjadi raja in absentia dan tampak tak melakukan tugasnya. Sementara itu, MbS dinilai memegang kendali atas kekuasaan Arab Saudi.
Ketidakhadiran Salman menimbulkan pertanyaan seputar kesehatan sang raja. Salman disebut mulai menderita demensia vaskular onset lambat, yang gejalanya disebut ringan.
“Ini tentu dalih bagi MbS untuk menjauhkan ayahnya (dari pemerintahan). Dia pasti menjalankan pemerintahan Arab Saudi. Ayahnya tidak,” ujar mantan intelijen barat, dikutip dari The Guardian.
Kala mengumumkan budget kerajaan, Salman terlihat berbicara perlahan dan tak jelas.
“Dia (MbS) telah membersihkan jalannya menuju penobatan,” kata mantan pejabat intelijen tadi, terkait putra mahkota.
“Covid atau tidak, tidak ada yang dapat menyangkal bahwa raja tidak hanya hilang dalam tindakan (pemerintahan), tetapi kemungkinan gulung tikar.”
(pwn/bac)
