Pertolongan Pertama saat Terjadi Benturan di Kepala



Jakarta, Indonesia —

Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah meninggal dunia pada Selasa (21/12). Taufik meninggal setelah mengalami benturan di kepala saat bertanding di babak 6 besar Liga 3 2021 di Stadion Universitas Riau, Sabtu (18/12).

Benturan di kepala merupakan cedera serius yang mesti mendapatkan penanganan segera. Terdapat sejumlah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terjadi benturan di kepala.

Dokter Spesialis Saraf Haznim Fadhli menjelaskan benturan di kepala adalah trauma yang berisiko menyebabkan cedera. Cedera bisa terjadi pada kulit kepala atau scalp, tulang tengkorak, selaput otak, jaringan otak, tulang wajah bahkan organ vital lainnya seperti mata, telinga hingga hidung.

“Karena terdapat jaringan otak yang merupakan pusat sensorik dan gerak tubuh, maka penatalaksanaannya harus mencakup pemantauan dampak terhadap organ-organ yang berpotensi rusak,” kata Haznim yang juga merupakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia cabang Jakarta Pusat kepada Indonesia.com, Rabu (22/12).

Haznim mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami benturan kepala. Haznim menyarankan orang yang berada di sekitar pasien segera menghubungi ambulans atau tenaga medis.

Selain itu cek juga keadaan orang yang mengalami benturan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Cek kesadaran, periksa apakah orang yang bersangkutan bisa dipanggil atau tidak
2. Cek napas masih ada atau tidak
3. Cek denyut nadi ada atau tidak

“Kalau sadar, tanya keluhan sakitnya di mana, ada luka terbuka atau tidak. Kalau ada luka di wajah atau kepala, sementara dapat diberikan cairan iodine atau diplester dengan kasa untuk mencegah infeksi, segera rujuk ke klinik atau rumah sakit terdekat,” kata Haznim.

Selain itu, Haznim melarang memberikan makanan maupun minuman kepada pasien. Makan dan minum dapat meningkatkan risiko tersedak dan berbahaya untuk pasien.

“Karena berisiko tersedak, setelah benturan pasien mungkin sempat syok dan kesadaran tidak langsung pulih. Tidak ada gunanya memberi makanan atau air setelah seseorang mengalami trauma kepala di jalan misalnya. Lebih baik diamankan ke tepi bila pasien sudah sadar,” tutur Haznim.

Selain itu, dilarang untuk menggoyang-goyangkan badan pasien karena dapat memperparah keadaan.

Setelah itu, bawa pasien atau tunggu hingga petugas medis datang. Petugas medis akan melakukan sejumlah tata laksana untuk menangani pasien yang mengalami benturan di kepala. Tata laksana pertolongan pertama pada pasien dengan benturan kepala itu meliputi sebagai berikut:

1. Memeriksa tingkat kesadaran pasien

Petugas akan bertanya pada pasien apakah pasien sadar setelah mengalami benturan. Petugas juga akan memastikan apakah orang tersebut menjawab atau pingsan. Setelah itu, petugas akan menanyakan nama untuk memastikan apakah terdapat lupa atau tidak.

2. Periksa pernapasan

Petugas akan memeriksa jalan napas pasien dengan menempelkan jari ke hidungnya. Hal ini juga bisa dilakukan dengan melihat pola pernapasan dan memeriksa saturasi oksigen setelah terjadi benturan

3. Tekanan darah

Petugas lalu akan mengecek sirkulasi darah dengan memeriksa tensi darah, denyut nadi hingga suhu badan setelah terjadi benturan.

“Bila ada masalah mungkin perlu oksigenasi, pemasangan collar neck bila curiga ada cedera leher dan pemasangan infus,” kata dia.

4. Disabilitas

Selanjutnya petugas akan memeriksa indera penciuman, pendengaran dan anggota gerak lainnya untuk mengetahui apakah ada kelumpuhan atau tidak setelah benturan terjadi.

5. Cek daerah benturan

Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan langsung di daerah benturan untuk melihat memar, luka, perdarahan hingga krepitasi atau keretakan pada tulang kepala atau wajah.

“Memeriksa mulut, hidung dan telinga juga harus dilakukan untuk memastikan tidak terjadi perdarahan,” kata dia.

(tst/ptj)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *