Pesona Unik Palacio de Sal, Hotel yang Terbuat dari Garam




Jakarta, Indonesia

Pernahkah kamu membayangkan menginap di sebuah hotel yang hampir seluruhnya terbuat dari garam? Di Bolivia, imajinasi itu menjadi kenyataan dengan keberadaan Hotel Palacio de Sal.

Berlokasi unik di tepi Salar de Uyuni, dataran garam terbesar di dunia, hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang tak hanya mewah, tetapi juga luar biasa tak terlupakan.

Seperti dilansir The Points Guy, Palacio de Sal, yang secara harfiah berarti “Istana Garam”, memang sesuai dengan namanya. Sebagian besar strukturnya, mulai dari dinding, lantai, langit-langit, hingga furnitur seperti meja dan kursi, dibangun menggunakan blok-blok garam yang dipadatkan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Garam-garam ini diambil langsung dari Salar de Uyuni, menciptakan harmoni sempurna dengan lanskap sekitarnya. Sentuhan arsitektur yang cerdas memastikan kekokohan bangunan ini, meski seluruhnya terbuat dari material alami.

Memasuki Palacio de Sal, pengunjung akan langsung merasakan suasana yang berbeda. Udara yang kering dan bersih khas dataran tinggi, ditambah dengan sentuhan kristal garam di mana-mana, menciptakan atmosfer yang tenang dan menyejukkan.

Hotel ini memiliki sekitar 30 kamar, masing-masing dirancang untuk kenyamanan maksimal dengan sentuhan tradisional dan modern. Meskipun terbuat dari garam, fasilitas yang ditawarkan tak kalah dengan hotel-hotel bintang empat lainnya, termasuk kamar mandi pribadi, pemanas, dan daya listrik memadai.

Salah satu daya tarik utama adalah restoran hotel yang juga didominasi elemen garam. Di sini, para tamu dapat menikmati hidangan lokal Bolivia, termasuk hidangan yang dimasak dengan garam gunung yang kaya mineral, sembari menikmati pemandangan Salar de Uyuni yang menakjubkan.

Keberadaan Palacio de Sal di tepi Salar de Uyuni menjadikannya titik awal yang ideal untuk menjelajahi keajaiban alam ini. Salar de Uyuni dikenal dengan hamparan putih tak terbatas yang menciptakan ilusi optik yang memukau, terutama saat musim hujan ketika permukaan garam berubah menjadi cermin raksasa yang memantulkan langit.

Pengunjung dapat melakukan tur harian untuk menyaksikan fenomena alam ini, mengunjungi “Pulau Ikan” (Isla Incahuasi) yang ditumbuhi kaktus raksasa, atau sekadar menikmati matahari terbit dan terbenam yang spektakuler.

Hotel Palacio de Sal bukan sekadar tempat menginap, melainkan sebuah destinasi itu sendiri. Ini adalah bukti inovasi arsitektur dan upaya untuk menyatu dengan alam, sekaligus menawarkan pengalaman liburan yang mewah dan tak terlupakan.

(wiw)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *