Peta Kekuatan Aparat Gabungan Pengamanan Nataru di Jabar hingga Sulsel



Bandung, Indonesia —

Polri menggelar Operasi Lilin 2021 untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Kamis (23/12) hingga 2 Januari 2022.

“Operasi Lilin 2021 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 Desember tahun 2021 sampai dengan 2 Januari 2022,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Polda Metro Jaya, Kamis (23/12).

Secara keseluruhan, total ada 177.212 personel gabungan yang diterjunkan dalam operasi ini. Rinciannya, 103 ribu personel Polri, 55 ribu TNI dan sisanya dari pemerintah daerah.

Ratusan ribu personel gabungan itu bakal ditempatkan di 19.464 pos pengamanan dan 1.082 pos pelayanan yang telah disiapkan selama periode Nataru.

23 Ribu Personel di Jawa Barat

Sedikitnya 28.328 personel gabungan bakal mengamankan perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di wilayah hukum Jawa Barat (Jabar). Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) mengatakan ribuan personel itu terdiri dari TNI, Polisi, Satpol PP hingga Dishub.

“Melihat situasi laporan dari intelijen, laporan dari kemasyarakatan, laporan dari semua pihak, insyaallah yang disampaikan, Jawa Barat sedang sangat kondusif. Sehingga dipersilakan warga kristiani melaksanakan natal dengan aman dan tenang,” katanya dalam gelar pasukan pengamanan Operasi Lilin Lodaya 2021 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (23/12).

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana menyatakan pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan arus lalu lintas saat libur Nataru. Ia menegaskan tidak ada penyekatan dan penutupan arus lalu lintas.

“Sesuai dengan instruksi, kita tidak akan melakukan penyekatan dan penutupan jalur. Kalaupun karena situasional jalur lalin begitu padat, paling kita akan melaksanakan pengalihan arus dan tetap berjalan,” kata Suntana.

4.000 Lebih Personel di Sulsel

Jauh lebih sedikit personel gabungan yang dikerahkan di Jawa Barat, di Sulawesi Selatan disiagakan aparat sekitar 4.670 orang untuk pengamanan nataru.

“Kita akan menyiapkan pasukan sebanyak 4.670 personil gabungan dari TNI, Polri dan instansi terkait yang akan mengamankan Sulawesi Selatan ini,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana usai apel gelar pasukan Operasi Lilin, Makassar, Kamis (23/12).

Ribuan pasukan tersebut terdiri, 2.470 dari Polri dan 2.230 TNI dan instansi terkait. Sementara, kata Kapolda Sulsel disediakan 61 pos pengamanan, 20 pos pelayanan dan 4 pos terpadu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan perayaan malam pergantian tahun di Sulsel dilarang di beberapa tempat, seperti, di hotel, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan tempat kerumunan lainnya, termasuk pawai dan pesta kembang api yang dapat menimbulkan kerumunan.

Polisi DIY Fokus ke Ganjil Genap Wisata

Sementara itu seiring ditiadakannya penyekatan di perbatasan kabupaten/kota dalam provinsi, Polda DIY menyatakan akan konsentrasi pegnawasan akan dialihkan untuk menegakkan aturan ganjil genap tempat wisata.

Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso mengatakan jajarannya menganggap wilayahnya menjadi daerah tujuan wisatawan terbesar ke-2 se-Indonesia. Oleh karenanya pengamanan dan pembatasan objek wisata diperketat saat periode Nataru esok.

“Kita tidak akan adakan penyekatan-penyekatan di batas-batas kota seperti tahun lalu, tapi kita akan perketat di prokes-prokes tempat-tempat wisata, bandara, dan stasiun kereta api,” kata Slamet usai acara gelar pasukan Ops Lilin Progo 2021 di Mapolda DIY, Sleman, Kamis (23/12).

Pada kesempatan sama, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi menambahkan, monitoring berbagai destinasi wisata mencakup penerapan skema ganjil-genap bagi kendaraan bermotor di lokasi maupun jalur menuju objek wisata. Misinya, adalah menekan mobilitas masyarakat dan meminimalisir potensi penularan virus Corona.

“Perkecualian untuk kendaraan-kendaraan umum atau pariwisata kita bebaskan dari potensi ganjil genap,” kata Iwan.

Aturan ganjil-genap ini, lanjut Iwan, berlangsung selama durasi Operasi Lilin Progo 2021, yakni 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Mantan Kapolres Sukoharjo itu pun menyatakan tak menutup kemungkinan juga ada perubahan tergantuh perkembangan situasi terkini.

(hyg, mir, kum/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *