Polandia Tahan Ratusan Imigran yang Terobos Perbatasan Dibantu Belarus



Jakarta, Indonesia —

Pasukan Polandia dilaporkan menahan sedikitnya 100 imigran pengungsi yang terdampar dan memaksa masuk dari perbatasan Belarus.

Kementerian Pertahanan Polandia menuding pasukan Belarus mengintai dan membantu para pengungsi merusak pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan kedua negara agar bisa memasuki wilayanya.

“Selanjutnya pasukan Belarus memaksa pengungsi untuk melempar batu ke tentara Polandia untuk mendistraksi mereka.

Percobaan untuk melewati perbatasan terjadi beberapa ratus meter di luar lokasi bentrok,” kata Kemhan Polandia seperti dikutip dari AFP.

“Sekitar 100 pengungsi ditahan. Pasukan khusus Belarus memulai bentrok kemarin,” ucapan kementerian itu menambahkan.

Pada awal pekan ini, polisi Polandia juga terlibat bentrok dengan para pengungsi yang masih bertahan di perbatasan.

Sebuah rekaman video yang dirilis pemerintah Polandia memperlihatkan aparat sampai harus menggunakan meriam air guna memukul mundur para pengungsi yang melemparkan batu ke arah mereka.

“Perhatian, perhatian, jika Anda tidak mengikuti perintah, cara kekerasan akan digunakan untuk menghadapi Anda,” kata pesan dari pengeras suara yang ditujukan pada para imigran tersebut.

Para migran juga terlihat melempar botol dan kayu gelondongan ke pagar perbatasan dengan para polisi perbatasan berdiri di seberangnya. Tak hanya itu, mereka menggunakan tongkat untuk mencoba mendobrak pagar perbatasan.

Krisis migran yang terjadi di wilayah perbatasan Polandia dan Belarus membuat hubungan kedua negara ini tegang. Tak hanya itu, Uni Eropa dan Rusia juga turut terseret arus konflik ini.

Uni Eropa menuding Belarus sengaja memicu krisis imigran dengan membujuk para pengungsi untuk masuk ke wilayah Eropa melalui negaranya. Blok negara Eropa itu menuduh Belarus memicu krisis imigran sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan ke negara itu terkait pelanggaran HAM.

Negara kelompok G7 juga mendesak Minsk untuk mengakhiri krisis ini.

Belarus membantah semua tuduhan itu.

Minsk mengatakan saat ini ada sedikitnya 7.000 imigran yang berada di perbatasan Belarus dengan Polandia. Ribuan pengungsi dari Timur Tengah, Afghanistan, dan Afrika itu bermukim di perbatasan dengan kondisi yang putus asa di tengah cuaca musim dingin ekstrem selama dua pekan terakhir.

Salah satu warga Suriah yang mengungsi via Belarus, Youssef Atallah, mengaku dipukuli setelah ditangkap aparat setempat bersama empat orang lainnya.

Akibat pemukulan itu, Atallah mengalami luka di wajah, patah hidung dan tulang, serta memar di bagian rusuk. Kelompok bantuan kemanusiaan juga menyatakan bahwa setidaknya 11 migran tewas selama krisis ini terjadi.

Pekerja Medis Polandia menceritakan kalau mereka pernah membantu pasangan asal Suriah yang telah berdiam di hutan selama satu setengah bulan.

“Anak mereka yang berumur satu tahun meninggal di hutan,” kata Pusat Bantuan Internasional Polandia di Twitter.

(pwn/rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *