Politikus Milenial Berusia 35 Tahun Gabriel Boric Menang Pilpres Chile


Jakarta, Indonesia —

Politikus sayap kiri, Gabriel Boric, dengan mudah memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Chile pada Minggu (18/12).

Boric berhasil meraup 56 persen suara dan dengan mudah mengalahkan seniornya di parlemen, Jose Antonio Kast.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk menghadapi tantangan yang luar biasa ini. Saya akan menjadi presiden bagi semua rakyat Chile,” kata Boric usai penghitungan suara menyatakan kemenangannya.

Boric pun turut berterimakasih kepada rakyat Chile karena telah menaruh kepercayaan pada dirinya untuk memimpin negara.

Boric menegaskan kembali visi dan misinya untuk menjadikan Chile sebagai negara yang lebih manusawi, bermartabat, dan egaliter.

Dikutip AFP, politikus yang baru berusia 35 tahun itu pun berjanji akan memperluas dan melindungi hak-hak sosial warga Chile.

Semasa kampanye, Boric vokal menentang ketidakadilan pasar bebas dan kesenjangan ekonomi. Banyak pihak menganggap retorika kampanye Boric sama seperti mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Nama Boric semakin disorot setelah dirinya menjadi pendukung protes anti-pemerintah.

Dengan kemenangan ini, Boric akan menjadi presiden Chile termuda dalam sejarah. Ia akan dilantik pada Maret mendatang.




Chilean presidential candidate Gabriel Boric, from the Apruebo Dignidad party, greets supporters after voting during the runoff presidential election in Punta Arenas, southern Chile, on December 19, 2021. - Chile chooses Sunday between far-right and leftist candidates for a President to lead the country through a period of constitutional change amid a clamor for social reform. (Photo by CLAUDIO REYES / AFP)Foto: AFP/CLAUDIO REYES
Gabriel Boric saat menyapa para pendukung. (Photo by CLAUDIO REYES / AFP)

Boric juga menjadi presiden milenial kedua yang memimpin negara Amerika Latin setelah Presiden El Salvador, Nayib Bukele.

Kast sebelumnya meraih suara terbanyak dalam putaran pertama pilpres pada November lalu, bahkan dua poin mengungguli Boric. Namun, karena Kast gagal meraih suara mayoritas, putaran kedua pilpres pun digelar.

Dengan mengejutkan, Boric berhasil membalikkan hasil putaran pertama pemilu dan keluar sebagai pemenang.

Padahal, selama kampanye, para pesaing termasuk Kast kerap menakut-nakuti para pemilih bahwa Boric tidak cukup berpengalaman memimpin negara di usianya yang terbilang muda.

Kast bahkan secara blak-blakan pernah mengatakan bahwa ia takut Boric menjungkirbalikkan rekor Chile sebagai negara Amerika Latin dengan perekonomian paling stabil dan maju di kawasan.

Namun, usai penghitungan suara rampung dan diumumkan, Kast secara terbuka mengakui kekalahannya dan menyambut kemenangan Boric.

Melalui kicauan, Kast mengunggah foto tengah bertelepon dengan Boric guna memberi ucapan selamat atas kemenangan lawannya itu. Ia bahkan berencana mendatangi markas tim kampanye Boric untuk bertemu dan mengucapkan selamat.

Sementara itu, dikutip Associated Press, Presiden Sebastian Pinera yang sebentar lagi lenger pun turut menawarkan dukungan penuh kepada pemerintahan Boric. Pinera berjanji akan membantu masa transisi kepemerintahan baru.

Rakyat Chile pun merayakan kemenangan Boric sebagai presiden baru mereka. Jalanan Ibu Kota Santiago dan beberapa kota besar lainnya di Chile dipenuhi puluhan ribu warga yang merayakan hasil pilpres. Slogan dan poster dukungan terhadap Boric terangkat di kerumunan warga.

Bunyi klakson kendaraan dan kembang api turut memeriahkan perayaan kemenangan Boric.

“Saya senang sekali, saya menangis karena bahagia. Kami berhasil memukul mundur fasisme,” kata seorang warga, Jennie Enriquez (45).

“Saya senang karena ada banyak perubahan yang akan membantu masyarakat dan kelas pekerja,” kata warga lainnya, Luis Astorga (58), yang merupakan buruh konstruksi.

(rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *